Berita Sumut

Kondisi Pasar Rakyat Tanjung Morawa Memprihatinkan, Pedagang dan Pemkab Saling Tuding

Kondisi Pasar Rakyat Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang persis seperti kubangan kerbau dan dikeluahkan para pedagang.

Penulis: Indra Gunawan |
Tribun Medan/Indra Gunawan
Pengendara sepeda motor melintas di sekitar Pasar Rakyat Tanjung Morawa, Sabtu (22/10/2022).  

TRIBUN-MEDAN. com, DELISERDANG - Kondisi Pasar Rakyat Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang persis seperti kubangan kerbau Sabtu, (22/10/2022).

Pada musim penghujan seperti sekarang ini, kondisi Pasar Rakyat Tanjung Morawa pun semakin parah. Bukan hanya sekedar becek, namun air juga sudah tergenang di depan pasar. 

Selain itu aroma bau busuk juga tercium di sekitar Pasar Rakyat Tanjung Morawa. Sampah tampak berserakan di mana-mana. Beberapa kali juga terlihat tikus got muncul di depan mata.

Baca juga: Satpol PP Medan Imbau Pedagang Pasar Sei Kambing dan Kampung Lalang Tidak Berjualan di Badan Jalan

Tak hanya itu, tampak juga saluran drainase di sekitar pasar dipenuhi sampah. Diduga hal tersebut yang membuat Pasar Rakyat Tanjung Morawa sering digenangi air.

Sejumlah pedagang mengeluhkan kondisi tersebut dan berharap Pemkab Deliserdang segera menangani masalah ini.

"Menurun kali pendapatan kami sekarang ini. Ya cemana pembeli nggak mau datang karena parah kali jalannya. Sudah setahun juga kondisi seperti ini," ucap seorang pedagang ayam potong, Manahan Dalimunte, Sabtu.

Dari amatan www.tribun-medan.com saat ini kondisi pedagang lebih banyak yang berada di luar bangunan pasar.

Meski di area dalam gedung Pasar Rakyat Tanjung Morawa masih banyak lapak kosong, banyak pedagang yang lebih memilih untuk berdagang di luar gedung atau tepatnya di Jalan Pasar Inpres dan Jalan Griliya bahkan sampai ke Jalan Perintis Kemerdekaan. 

Putra, pedagang tahu dan tempe mengaku, lebih senang berjualan di area luar lantaran lapak yang biasa dipergunakan cukup lebar.

Sementara kondisi lapak yang ada di dalam gedung pasar sangat tidak ideal untuk berjualan.

"Ya seperti abang lihat sendirilah, bagaimana sepinya tempat kami ini karena jalan yang becek seperti ini, malas orang jadinya ke tempat kami ini. Ya kalau di dalam (gedung pasar) bagaimana mau jualan kalau tapaknya pun kecil-kecil kali, " kata Putra.

Terkait sampah yang berserakan hingga masuk ke saluran drainase, para pedagang berpendapat kondisi itu terjadi lantaran jarang diangkat oleh petugas.

Menurut para pedagang, sampah baru diangkat setelah dua minggu. Padahal setiap hari ada kutipan retribusi kebersihan Rp 2 ribu.

"Ya memang masalah utamanya ini karena sampah. Kita berjualan setiap hari dan bayar tiap hari 2 ribu tapi sampah jarang diangkat. Sekarang ini menurun kalilah omset yang biasanya bisa dapat 200 ribu bisa sekarang cuma Rp 50 ribu padahal operasional bisa lebih dari itu," kata Manahan. 

Terpisah, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deliserdang, Zaki Aufa menuturkan Pemkab sudah memberikan perhatian atas masalah yang terjadi di Pasar Rakyat Tanjung Morawa.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved