Viral Medsos
Obat Gangguan Ginjal Akut Sudah Ditemukan, Pemerintah Beli dari Singapura
Kemenkes melalui Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah membeli antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.
TRIBUN-MEDAN.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah membeli antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.
Terkait itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pemerintah sudah menemukan obat untuk kasus gangguan ginjal akut yang sedang terjadi. Obat tersebut didatangkan langsung dari Singapura dan sudah diuji di RSCM.
"Sekarang sudah ditemui obatnya, RSCM sebagai tim ahli ginjal nasional kita datangkan obatnya dari Singapura dan kita coba dan 6 pasien 4 positif responsif," ujar Budi Gunadi dalam acara webinar, Jumat (21/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: INI DAFTAR 5 Jenis Obat Sirup yang Dilarang Dikonsumsi Anak
Baca juga: Media Asing Soroti Penghentian Sementara Penggunaan Obat Sirup Paracetamol di Indonesia
Hal ini sebelumnya juga sudah disampaikan oleh Kemenkes dalam siaran persnya, Rabu (19/10) kemarin, sebagai langkah awal untuk menurunkan fatalitas gangguan ginjal akut atau AKI.
Budi mengatakan, obat yang sudah memiliki respons positif terhadap pasien gangguan ginjal akut tersebut akan didatangkan dalam jumlah masif.
"Jadi obat ini setelah kita lihat positif kita akan segera datangkan dalam jumlah yang cukup banyak untuk bisa disebarkan ke seluruh Rumah Sakit," terangnya.
Baca juga: Sidak ke Apotek, Dinkes Medan Sebut Ada 5 Macam Obat Anak Kemasan Sirup yang tak Boleh Dikonsumsi
Baca juga: Dinkes Sergai Pastikan Belum Ada Anak Terpapar Ginjal Akut, Minta Apotek Berhenti Jual Obat Sirup
Budi Gunadi menyadari, kejadian gangguan ginjal akut yang dialami balita di Indonesia sudah teridentifikasi di 20 provinsi dengan total kurang lebih 200 kasus.
Namun, ia menegaskan tak perlu lagi khawatir karena obat sudah ditemukan dan akan segera tersedia di rumah sakit tempat perawatan pasien gangguan ginjal akut.
"Tapi obat-obatannya sudah teridentifikasi dan sudah kita tes dalam sampel tertentu aman dan relatif menyembuhkan, sekarang kita dtangkan dalam jumlah yang cukup besar sehingga bisa memberikan perlindungan bagi balita-balita kita kalau misalnya terkena keracunan ini," tutur Menkes.
(*/tribun-medan.com/kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kimia-Farma-tidak-jual-obat-sirup-lagi.jpg)