TRIBUNWIKI

SOSOK Saurlin Siagian, Pria Berdarah Batak yang Kini Jabat Komisioner Komnas HAM

Sementara pada tahun 1996 hingga 2000, ia duduk pada studi Program Sarjana, jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIP USU.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Komisioner Komnas HAM Saurlin Pandapotan Siagian bersama ayahnya saat berada di kampung halaman di Toba beberapa waktu lalu.  

Sebelumnya, ia menjadi Kordinator Divisi Studi dan Advokasi, Bakumsu pada tahun 2009 hingga 2011 serta menjadi Staf Divisi Studi dan Advokasi, Bakumsu pada tahun 2002 hingga 2007.

Anggota Kompartemen Advokasi Rakyat, DPP PA GMNI pada tahun 2021 hingga 2024 ini pernah juga menjadi Asisten Dosen, FISIP USU pada tahun 2000-2002. 
 
Selain sebagai dosen dengan segudang prestasi, ia juga pernah nimbrung dalam berbagai organisasi. Ia menjadi Anggota Komisi Lingkungan PGI, Jakarta pada tahun 2018 hingga sekarang.

Sebelumnya, ia telah menjadi Anggota Pokja Keadilan Iklim (Climate Justice Working Group) WCC pada tahun 2013 hingga 2016. 

Pada tahun 2016 hingga 2020, ia menjadi Anggota Ahli Komisi Perencanaan, Kantor Pusat HKBP. Lalu, ia menjadi Anggota tim Ahli penyusun Renstra HKBP tahun 2018 hingga 2020.

Selain itu, ia juga menjadi  Regional Advisor MRLG (Mekong Regional Land Governance), Vientianne, Laos, 2018-2020 serta menjadi Regional Advisor Samdhana untuk Wilayah Mekong, 2019 hingga sekarang.

Baca juga: Sosok AKBP Arif Gemetar Usai Lihat Rekaman CCTV Brigadir J, Disuruh SamboHilangkan Barbut

Selain sebagai aktivis, ia juga menjadi Pendiri BAKUMSU (Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara), sebagai ketua pada tahun 2015 hingga 2018 dan sebagai Sekretaris BP pada tahun 2021 hingga 2024.

Pada tahun 2020 hingga 2024, ia terpilih menjadi Dewan Daerah Walhi Sumatera Utara.

Pria yang menjabat sebagai  Wakil Ketua Umum (kehormatan), Serikat Buruh Perkebunan Indonesia ini juga menjadi Ketua PPI ( Perhimpunan Pelajar Indonesia) The Hague, Belanda pada tahun 2007 hingga 2008.

Sejak tahun 2020 hingga saat ini, ia dinobatkan sebagai Pendiri dan Ketua Yayasan Hutan Rakyat Indonesia (HARI serta Pengarah Kongres Masyarakat Adat Nusantara, AMAN pada tahun 2017. 

Sebagai seorang aktivis, ia juga telah memiliki sejumlah karya tulis antara lain: 
 
1. Tombak Na Marpatik, Adat dan Hutan di Tapanuli, GJI, Juli 2022 
2. Menghijaukan Inisiatif Sabuk dan Jalan, Koran Media Indonesia, 6 Februari 2022 
3. What’s left behind in the national strategic projects, Koran Jakarta Post, 13 Januari 2022 
4. Solusi Konflik Agraria di Sumatera Utara, opini, Koran Tribunnews, 29 November 2021 
5. Peluang Implementasi Perpres 86 Tentang Reforma Agraria, Tribunnews.com, 31 Oktober 2018 
6. MP3EI, kumpulan tulisan, diterbitkan oleh SAINS Bogor, 2014 
7. Unmasking the RSPO, Third Generation of Human Rights in the Palm Oil Industry, diterbitkan oleh Lambert Publishing House, Germany, 2010 
8. Melawan Kriminalisasi Orang Adat di Tanahnya, Bina Media, Medan, 2017 
9. Inkuiri Nasional Hak Masyarakat Adat atas Wilayahnya di Kawasan Hutan (Sebagai Salah Satu Penulis), Komnas HAM, 2016 
10. The Loss of Reason, Human Rights Violation in the Oil Palm Plantations in Indonesia, BftW, Germany, 2011 
11. Pemberdayaan Pedesaan di Tanah Karo, diterbitkan oleh Puspaswara, 2007 
12. Ironi Pembangunan, Bakumsu, 2004.

Kini, ia terpilih menjadi komisioner Komnas HAM.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved