Karo United

Hindari Kerusuhan Terulang, PSPS Riau Rencana Pindah Kandang ke Lubuk Pakam Jamu Karo United

Untuk menjaga kondusivitas saat menjamu Karo United 1 Oktober nanti, PSPS Riau memindahkan venue home basenya ke markas PSDS.

TRIBUN PEKANBARU
Laga perdana Liga Dua Indonesia antara PSPS vs PSMS Medan sempat terhenti akibat aksi Curva Nord 1955, kelompok supporter PSPS Riau di tribun utara yang melakukan pelemparan flare tepat ke gawang yang dijaga kiper PSMS Medan, Sabtu (22/6) di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Pekanbaru. Suporter juga membakar kertas dipinggir lapangan, sejumlah aparat kepolisian yang disiagakan juga dikerahkan untuk menenangkan massa supporter yang mengamuk setelah PSPS Riau tertinggal tiga angka dari tim tamu PSMS Medan. Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Untuk menjaga kondusivitas saat menjamu Karo United 1 Oktober nanti, PSPS Riau memindahkan venue home basenya ke Sumatera Utara untuk sementara waktu. Pemindahan sementara direncanakan di markas PSDS Deliserdang, Stadion Baharoeddin Siregar.

Dilansir dari Tribun Pekanbaru, langkah ini diambil oleh Presiden klub PSPS Riau, Norizam Tukiman mengingat ketidakharmonisan klub dengan kelompok suporternya.

Sebagaimana diketahui, saat PSPS Riau dibungkam PSMS Medan, 4-3 di Stadion Utama Riau beberapa waktu lalu, kelompok suporter tim berjuluk Asykar Bertuah meluapkan kekecewaannya dengan membakar kursi stadion.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Harlen Sinaga - Ratapan Istri Selingkuh, Motif Terbantahkan dan Nasib 4 Anak

"Soal homebase, kita lagi masalah sama stadion itu (Stadion Utama Riau). Karena dirusakkan Curva Nord. Gimana kita mau pakai stadion itu. Jadi kita sekarang sedang mencari home untuk bermain nanti," kata Presiden klub PSPS Riau, Norizam pada Tribunpekanbaru.com, Selasa (27/9/2022).

Sebagai catatan, yang dirusak Curva Nord hanya 579 kursi. Masih ada 40.000 kursi lainnya di stadion tersebut. Rusaknya kursi juga tak menghalangi jalannya pertandingan.

Baca juga: Gila, Ayudia Putri dan Dinar Candy Sampai Lepas Baju di Hadapan Billy Syahputra, Tonton Videonya

Pria yang akrab disapa Bos Zam ini mengatakan ada 2 atau 3 stadion. Diperkirakan hari ini, Selasa (27/9/2022), pihaknya akan memutuskan stadion mana untuk laga home.

"Kenapa tak pakai home base lama? Kita sedang memohon ke Dispora. Tapi
Isunya kita lihat Curva Nord terlalu ekstrim, anarkis. Saya rasa polisi perlu ambil tindakan,”keluhnya dengan nada kesal.

“ Karena merusak. Kita takut nanti kalau ada ancaman pada pemain dan manajemen. Kita punya fans anarkis. Tapi saya kira bukan fanatik. Saya duduk di Persiraja, tidak ada presiden klub dipanggil (nama binatang),"imbuhnya.

Langkah untuk lari dari masalah?

"Saya tidak pernah lari dari masalah. Pada saya ini bukan lari dari masalah. Isunya bukan lari dari masalah. Kalau saya lari dari masalah, saya tak akan bertemu wartawan,” ucapnya.

“ Saya tidak siap untuk diskusi. Saya tidak akan pergi ke Aceh untuk nonton. Saya tidak akan turun ke Padang. Sebabnya tidak ada isu lari dari masalah. Itu prinsip saya," lanjutnya.

Dikabarkan, pihak PSPS sudah bersurat ke pihak PSDS Deli Serdang untuk menggunakan Stadion Baharieddin Siregar sebagai home base untuk laga lawan Karo United.

Konflik suporter dan pengurus klub PSPS meledak saat PSPS menjamu PSMS di Stadion Utama, Kamis lalu (22/9/2022).

Kala itu, diawal babak kedua, PSPS sudah tertibggal 1 - 4, suporter PSPS yang ada di tribun utara - menamakambdiri Curve Nord 1955 - pun menghidupkan flare dan membakar kursi stadion.

Usai kejadian itu, tensi kedua belah pihak makin panas. Terlebih PSPS yang mengeluarkan steatment official di akun mesia sosial yang isinya menyerang suporter Curva Nord 1955.

(cr12/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved