Sosok
Sosok Irwandi Yusuf, Politikus Aceh dan Petinggi GAM hingga Jadi Gubernur, Kini Mendekam di Penjara
Namun, baru setahun menjabat, Irwandi Yusuf ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2018 lalu.
Penulis: Istiqomah Kaloko |
TRIBUN-MEDAN.COM - Irwandi Yusuf merupakan mantan Gubernur Aceh yang menjabat selama 2 periode.
Ia menjabat sebagai Gubernur dari tahun 2007 hingga 2012 bersama wakilnya, Muhammad Nazar. Irwandi dan Muhammad Nazar saat itu dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Mohammad Ma'ruf.
Kemudian, pada tahun 2017, ia kembali maju pada pemilihan Gubernur. Saat itu ia diusung oleh Partai Nanggroe Aceh (PNA) yang saat ini berubah nama menjadi Partai Nasional Aceh.
Irwandi berpasangan dengan Nova Iriansyah, dan memenangkan pemilu tersebut. Ia dan Nova Iriansyah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur untuk periode 2017-2022.
Namun, baru setahun menjabat, Irwandi Yusuf ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2018 lalu.
Ia terjerat tindak pidana korupsi suap pengalokasian dan penyaluran Dana Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2018 pada Pemerintahan Provinsi Aceh.
Tak sendiri, Irwandi tertangkap dengan empat tersangka lainnya, yaitu Ahmadi selaku Bupati Bener Meriah, Hendri Yuzal, dan T Syaiful Bahri.
Atas kasusnya itu, Irwandi Yusuf divonis 8 tahun penjara dan denda sebesar 300 Juta. Namun, masa tahanan tersebut dipotong menjadi 7 tahun lantaran Mahkamah Agung menilai Irwandi Yusuf telah berjasa bagi perdamaian Aceh.
Saat ini, Irwandi Yusuf ditahan di Lapas Sukamiskin Bandung, sebuah lapas yang mayoritas penghuninya adalah terpidana kasus korupsi.
Pria kelahiran Bireuen, 2 Agustus 1960 ini menyelesaikan Sekolah Menengah Pertamanya di MTsN Bireun.
Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Penyuluh Pertanian di Saree dan berkuliah di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Pada tahun 1987, ia lulus dan meraih gelar Sarjananya dari Fakultas Kedokteran Hewan, hingga pada tahun 1989, ia menjadi dosen di jurusan yang sama.
Irwandi Yusuf juga memperoleh beasiswa S2 di College of Veterinary Medicine State University (Universitas Negeri Oregon), Amerika Serikat.
Selain menjadi akademisi, Irwandi Yusuf juga menjadi aktivis dan merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional.
Tak hanya itu, ia juga menjadi perwakilan GAM (TNA) untuk Misi Pemantau Aceh (AMM), ia masuk Gerakan Aceh Merdeka dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/gubernur-aceh-irwandi-yusuf1_20180703_231336.jpg)