Korban Rudapaksa
POLDA Sumut Ngaku Terkendala Ungkap Kasus Dugaan Rudapaksa Bocah SD, Ini Penyebabnya
Polda Sumut mengaku terkendala mengungkap dugaan rudapaksa siswi SD di Medan yang diduga dilakukan kepsek dan tukang sapu.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Polisi pun telah mengungkap kasus sebelumnya dan saat ini masih berproses di Pengadilan. Saat ini ayah bocah tersebut sudah divonis 15 tahun penjara.
Baca juga: RORO Fitria Angkat Bicara terkait Kabar Rumah Tangganya Dikabarkan Retak akibat Dugaan KDRT
"Kalau visum ada dugaan luka robek di selaput dara. Tetapi ingat, kembali lagi ke kasus yang sebelumnya,"kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Jumat (10/9/2022).
Dalam kasus ini yang dilaporkan berjumlah empat orang pihak sekolah.
Meski demikian polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
"Penyidik masih melakukan penyidikan,"tutupnya.
Sebelumnya, kasus dugaan pemerkosaan siswi SD di Medan mencuat setelah ibu korban mengadu ke Hotman Paris.
Pelaku aksi bejat itu diduga Kepala Sekolah dan tukang sapu di sekolah bocah 10 tahun tersebut.
Kepada Hotman Paris Imelda mengaku, anaknya diduga menjadi korban pemerkosaan oleh kepala sekolah, pimpinan administrasi sekolah hingga tukang sapu di Medan.
Kejadian itu pun disebut dilakukan di sekolah. Anaknya diduga diberi minum, serbuk putih lalu kemudian diikat dan dibawa ke gudang sekolah.
Kemudian seseorang yang diduga kepala sekolah keluar dari gudang dan menjaga pintu gudang.
"Kepala sekolah keluar dari gudang terus jaga gudang. Si tukang sapu masuk ke gudang letakkan anak tadi ke gudang, ke atas meja di dalam gudang. Setelah itu tukang sapu keluar jaga gudang pimpinan sekolah masuk,"kata Imelda, seperti dilihat dari Instagram pribadi Hotman Paris, Rabu (7/9/2022).
Di dalam gudang inilah diduga bocah perempuan 10 tahun ini diperkosa oleh kepala sekolah, pimpinan administrasi hingga tukang sapu.
Dalam sesi tanya jawab antara Hotman dan Imelda ia mengaku anaknya diperkosa sebanyak dua kali oleh para pelaku.
"Sampai 2 kali kejadian. Pimpinan sekolah, pimpinan administrasi bahkan tikang sapu memerkosa anak ibu ?" tanya Hotman.
Kemudian wanita berkaus merah ini pun mengiyakan kejadian yang dialami anaknya sebanyak dua kali.