Korban Rudapaksa
POLDA Sumut Ngaku Terkendala Ungkap Kasus Dugaan Rudapaksa Bocah SD, Ini Penyebabnya
Polda Sumut mengaku terkendala mengungkap dugaan rudapaksa siswi SD di Medan yang diduga dilakukan kepsek dan tukang sapu.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polda Sumut mengaku terkendala mengungkap dugaan rudapaksa siswi SD di Medan yang diduga dilakukan kepsek dan tukang sapu.
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak menyebut, satu kendala pengungkapan kasus rudapaksa ialah dari sang ibu berinisial I.
Sang ibu diduga tak mau melepas anaknya untuk dimintai keterangan soal kasus pengungkapan kasus rudapaksa.
I pun diduga terus mengintervensi pertanyaan yang diberikan ke anak.
Baca juga: BEGINI Cara Bikin Link WhatsApp agar Bisa Langsung Chat Tanpa Simpan Nomor
"Satu kendala yang dialami penyidik sampai saat ini adalah ketika penyidik mau berbicara dan meminta keterangan ke si anak ini ibu masih meminta untuk terus didampingi, tidak mau melepas,"kata Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak, Selasa (13/9/2022).
Panca mengatakan penyidik Polda Sumut masih terus mendalami kasus ini.
Pihaknya pun disebut akan memberikan pengertian ke ibu bocah tersebut agar anaknya bisa dimintai keterangan tanpa campur tangan si ibu.
"Itulah bagian dari proses penyidikan. Kita akan berikan pengertian kepada si ibu supaya anaknya bisa dimintai keterangan,"ucapnya.
Panca mengaku pernah bertemu secara langsung dengan diduga korban. Ia menyebut kondisi N (10) secara umum seperti anak pada biasanya.
Namun N diduga memiliki hal khusus yang tak dimiliki anak lain.
"Anaknya saya sudah ketemu ya. Kondisi anak yang jelas anak itu seperti anak biasa. Cuma memang ada tidak seperti umumnya saya lihat, memiliki hal-hal khusus la, seperti itu,"tuturnya.
Berdasarkan hasil visum yang dilakukan, ada ditemukan bekas luka robek di organ intim bocah perempuan 10 tahun tersebut.
Meski demikian polisi masih terus menyelidiki apakah itu baru terjadi atau bekas rudapaksa sebelumnya yang dilakukan ayahnya.
Hadi menyebut siswi SD itu pernah mengalami pencabulan oleh ayah kandungnya sekitar awal tahun 2021 lalu.
Saat itu yang melaporkan ialah ibu kandungnya, IM ke polisi.