Brigadir J Ditembak Mati
Grafolog Bongkar Karakter Ferdy Sambo di Surat Keduanya: Cenderung Suka Kekerasan Fisik dan Kejam
Grafolog Tessa Sugito membongkar karakter Ferdy Sambo yang cenderung suka melakukan kekerasan fisik dan kekejaman.
TRIBUN-MEDAN.com - Grafolog Tessa Sugito membongkar karakter Ferdy Sambo yang cenderung suka melakukan kekerasan fisik dan kekejaman.
Karakter ini dianilisis Tessa dari tulisan tangan surat Ferdy Sambo yang kedua.
Seperti diketahui, Ferdy Sambo menulis surat kedua yang ditujukan ke penyidik. Surat yang ditulis pada 30 Agustus 2022 itu, Ferdy Sambo menyatakan bahwa Brigjen Hendra Kurniawan tidak terlibat dalam kasus kematian Brigadir J.
Ia meminta maaf kepada institusi Polri dan Brigjen Hendra sehingga terseret kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sedikit memberitahu, Brigjen Hendra Kurniawan telah ditetapkan sebagai tersangka obstruction of justice atau menghalangi peyelidikan. Ia turut mengamankan CCTV dan sejumlah barang bukti kematian Brigadir Yosua Hutabarat.
Tessa menyebutkan bahwa Ferdy Sambo cenderung memiliki tipikal suka melakukan kekerasan dan bahkan lebih mengarah pada kekejaman.
"Ada ciri-ciri negatif. Masih tercermin di tulisan kedua, ada ciri tempramental. Ada juga terlihat ciri-ciri mengarah kekerasan fisik,"ujar Tessa dalam program Kompas Petang yang dimuat di Kompas.TV, Sabtu (3/9/2022).
Kata Tessa, berdasarkan ilmu Grafologi atau membaca otak penulis, Ferdy Sambo sering menekankan atau menebalkan huruf-huruf yang memiliki tiang, seperti huruf 'H', 'B', dan 'T'.
"Dalam Grafologi ada bentuk huruf, tekanan dan ukuran. kita llihat ada tekanan-tekanan penulisnya cenderung memiliki kecenderungan kekerasan fisik biasanya ada penembalan di huruf membentuk tiang. Biasanya tekanan penemabalan ada kecenderungan penulisnya kecenderungan melakukan fisik dan kekejaman,"ujar Tessa.
Tessa mengungkapkan bila dibandingkan dengan surat Ferdy Sambo yang pertama, tidak ada perbedaan yang signifikan.
Ferdy Sambo, kata Tessa merupakan orang yang cerdas dan memliki pola pikir yang tajam.
"Kalau misalnya kita bandingkan ke surat pertama masih ada ciri-ciri yang memang sudah saya bahas minggu lalu. Masih ada ciri-ciri ini determinasi, bagus pola pikir, cerdas, dan tajam. Yang membedakan yang pertama dengan yang kedua, ada kecemasan yang tinggi. Termasuk emosi yang dipendam,"ujarnya.
Kendati demikian, Tessa memastikan Ferdy Sambo dalam keadaan yang cemas. Namun, kecemasan seperti apa yang tengah dirasakan, Tessa mengatakan perlu ditanya langsung ke penulis.
"Tentu saja sumber kecemasan perlu kita gali. Ini bukan ilmu meramal. kita melihat indikasi dari penulisnya. apa sih sumber kecemasan dari penulis ini,"ujar Tessa sembari mengatakan ilmu Grafologi memiliki akurat sampai 85 persen.
Surat Ferdy Sambo
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Grafolog-Tessa-Sugito-membongkar-karakter-Ferdy-Sambo-bb.jpg)