Tiga Polisi Jujur
Tiga Polisi Jujur di Indonesia Menurut Mantan Presiden Gusdur
"Hanya ada tiga polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng." Pernyataan populer ini disampaikan mantan presiden Gusdur.
Sepeda motor tersebut diberikan oleh seorang pengusaha sebagai jatah untuk pejabat.
Aditya pun senang karena keinginannya mempunyai sepeda motor terwujud.
Namun, kesenangan itu sirna ketika Hoegeng pulang dari kantor.
Pria kelahiran Pekalongan ini bertanya dari mana sepeda motor tersebut.
Begitu mengetahui dari seorang pengusaha ia meminta ajudannya untuk mengembalikan sepeda motor Lambretta itu.
"Saya sempat kecewa namun kami bisa memahami sikap bapak," kenangnya.
Ketika saat itu banyak pejabat mengajak keluarganya ke luar negeri untuk kunjungan kerja, tetapi tidak dengan Hoegeng.
Hoegeng melarang keluaragnya untuk ikut kunjungan ke luar negeri karena tidak ingin ada orang yang menggunjingnya.
Jabatan sebagai Kapolri pun tidak disalahgunakan untuk melakukan nepotisme.
Ketika anaknya ingin mendaftar masuk AKABRI ia melarangnya.
Padahal, jika Hoegeng mau sangat mudah untuk memasukkan anaknya.
Sikapnya itu sempat membuat Aditya marah dan kecewa.
"Beliau tetap saja bicara memberi tahu bahwa bapak punya rencana lain. Bapak tidak ingin di keluarga Hoegeng ada yang masuk angkatan bersenjata. Dan saya sekarang bersyukur, bisa hidup sampai sekarang. Karena kalau dulu masuk Angkatan Udara ceritanya akan lain," tuturnya.
Obsesi membangun institusi bersih
Bagi Hoegeng, menjadi Kapolri adalah jabatan yang harus dipertanggungjawabkan.
Ia mempunyai obsesi untuk membangun institusi polisi yang bersih dan dicintai oleh rakyat.