Brigadir J Ditembak Mati

GARA-GARA Komnas HAM Gaungkan Lagi Isu Dugaan Pelecehan Seksual, Komnas Perempuan Pun Kembali Muncul

Padahal, Polri telah memberhentikan penyelidikan laporan pelecehan seksual yang sebelumnya disebut dilakukan di Jakarta dan berubah di Magelang. 

Editor: AbdiTumanggor
ISTIMEWA
Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf, Brigadir J. Polisi kembali dalami kasus dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi. 

Polri Lanjutkan Pelecehan Seksual

Secara mendadak, Polri kembali mendalami kasus pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi. 

Pendalaman ini lantaran temuan Komnas HAM. 

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengungkapkan bahwa Polri akan mendalami terkait dugaan pelecehan seksual tersebut.

"Rekomendasi Komnas HAM dan Komnas PA akan ditindaklanjuti sebagaimana arahan Pak Irwasum selaku Ketua Timsus," kata Agus saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (2/9/2022).

Agus mengungkapkan nantinya proses pendalaman itu didasari dengan fakta-fakta yang ditemukan oleh Polri.

"Apapun hasil pendalaman akan didasari fakta dan alat bukti yang ada," ucapnya.

Baca juga: PUTRI Candrawathi Ngotot Jadi Korban Pelecehan, Guru Besar UI : Berusaha Lindungi Ferdy Sambo

Komnas Perempuan Kembali Muncul Menambahi Gaungan Komnas HAM

Sementara, Komnas Perempuan kembali muncul menyuarakan pelecehan seksual yang disebut-sebut dialami Putri Candrawathi. 

Kabar pelecehan seksual ini kini mencuat kembali setelah Komnas HAM menyebutkan ada dugaan Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi di Magelang pada 7 Juli 2022 lalu.  

Padahal, Polri telah memberhentikan penyelidikan laporan pelecehan seksual yang sebelumnya disebut dilakukan di Jakarta dan berubah di Magelang. 

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mendukung penyelidikan dan pendalaman pelecehan seksual. Menurutnya, pelecehan itu kemungkinan ada.  Sebab, katanya, Putri Candrawathi terus menangis menceritakan kejadian itu.  Bahkan, kata Andy, Putri ingin mengakhiri hidupnya terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Andy mengatakan alasan Putri Candrawathi tersebut karena adanya perasaan tertekan serta menyalahkan diri sendiri soal dugaan pelecehan seksual yang dialaminya. Bahkan, kata Andy, pernyataan ingin mengakhiri hidup itu dikatakan oleh Putri Candrawathi berkali-kali.

"Dalam kasus ini, posisi sebagai istri dari petinggi kepolisian pada usia yang jelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, maupun rasa takut kepada ancaman dan menyalahkan diri sendiri sehingga merasa lebih baik mati."

"Ini disampaikan berkali-kali," katanya dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM pada Kamis (1/9/2022) dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved