News Video
Tiga Pria Bertopeng Beri Kesaksian di Persidangan, Sebut Barang Bukti Selang Sudah Dibuang
Dewa Perangin-Angin dan Hendra Surbakti terdakwa kasus kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-Angin
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Fariz
"Tangan Sarianto di ikat dengan lakban sebelum dibawa keluar kereng sekitar pukul 17.00 WIB. Sarianto dibawa ke samping dapur, saya melihatnya. Hendra menunjang Sarianto. Kemudian Sarianto didorong Rajes ke kolam. Sempat dibilang 'Mantap Wa'. Tak lama kemudian, Bintang Andika alias Kentung turun ke kolam, karena Sarianto diketahui sudah tak sadarkan diri. Saat itu posisi saya sudah di dalam kereng," ujar Heru yang juga selaku Besker (Bebas Kereng).
Heru kembali menjelaskan, jika dirinya selalu ketakutan saat melihat terdakwa Dewa datang ke lokasi kerangkeng.
"Ketakutakan asal ngelihat Dewa. Tapi gak pernah di pukulnya. Dan apabila ada anak kereng yang lari Dewa datang," ujar Heru.
Kemudian, Heru menuturkan kembali, saat Sarianto diangkat dari dalam kolam, tubuhnya pun diletakkan di pinggir kolam.
"Dewa datang meriksa denyut nadi dan suruh bawa ke klinik naik double cabin," ujar Heru.
Bahkan Heru juga ternyata ikut memandikan jasad Sarianto.
"Saya ikut memandikan Sarianto, dan posisi saya di bagian kepala. Keluarkan darah dari mulut, dan luka di kuping. Ada luka memanjang dan lebam biru akibat pukulan selang di bahu," ujar Heru.
Saat disinggung Penasehat Hukum terdakwa, Mangapul Silalahi soal pengajuan ke LPSK, Heru mengatakan jika dirinya sendiri yang mengajukan permohonan tersebut.
"Saya mengajukan permohonan ke LPSK secara sendiri. Tidak ada lakukan wawancara. Ada pemeriksaan polisi setelah di lindungi LPSK," ujar Heru.
Sementara itu, saksi Trinanda Ginting mengatakan, saat ia kembali dari pabrik kelapa sawit milik Bupati Langkat nonaktif menuju kerangkeng, ia melihat terdakwa Dewa sudah berada dilokasi.
"Saya pulang kerja Dewa sudah di kerangkeng. Heru di luar tapi tidak tau lokasinya di mana. Saya sampai di kereng pukul 17.05 WIB. Saya juga dengar Dewa mengatakan 'mana anak baru itu," ujar Trinanda.
Menurut Trinanda, pada saat ia melihat Sarianto diangkat dari kolam, tubuh Sarianto tidak diletakkan di pinggir kolam, tetapi dikursi depan kerangkeng.
"Kurang lebih 15 orang di sekitaran kolam. Saat Sarianto diletakkan ke kursi, saya melihat ada luka di punggung, dan lengan kiri bekas cambuk. Saya tidak melihat luka di bagian wajah," ujar Trinanda.
Terdakwa Dewa sudah sering melakukan penganiayaan terhadap penghuni kerangkeng. Hal ini juga disampaikan saksi Suherman.
"Saya sendiri di pukuli Dewa, ditetesi plastik yang dibakar pada bagian kaki dan tangan. Karena waktu itu saya pernah kabur dari kerangkeng," ujar Suherman.