Berita Medan

Harga Mie Instan Dikabarkan Akan Naik 3 Kali Lipat, Begini Respon Pedagang Warkop

Pengusaha warung yang biasa menjual makanan berbahan dasar mie instan dalam waktu dekat akan merasakan dampak bila harga mie instan naik 3 kali lipat.

Penulis: Abdan Syakuro |
Tribun Medan/Abdan Syakuro
Seorang pegawai sedang memasak mie instan di Warkop (Warung Kopi) Faisal Sabena Simpang Jalan H. Misbah, Kota Medan, Rabu (10/9/2022). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga mie instan akan naik 3 kali lipat, karena pasokan gandun yang semakin terbatas imbas perang Rusia-Ukraina. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pengusaha warung yang biasa menjual makanan berbahan dasar mie instan dalam waktu dekat akan merasakan dampak bila harga mie instan benar-benar naik 3 kali lipat.

Pegawai Warkop (Warung Kopi) Faisal Sabena, Zulfikar menuturkan dirinya belum mengetahui informasi jika harga mie instan bakal naik 3 kali lipat.

"Ngaruh lah bang karena kan semua sembako naik ini, seperti minyak naik, sayur naik, cabai naik semua ya kan, bawang, tidak ada yang murah di Medan ini," ujar Zulfikar di Warkop Faisal Sabena yang berada di Simpang Jalan H Misbah, Kota Medan, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Wacana Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, Pelaku Usaha Hingga Anak Indekos Mengluh

Ia mengatakan bila kenaikan terjadi, tentunya akan berdampak terhadap harga satu porsi mie instan yang biasa mereka jual kepada pelanggan yang datang.

Saat ini satu porsi mie instan yang mereka jual seharga Rp 12 ribu.

"Karena kebanyakan pengunjung disini ekonominya beraneka ragam, kemudian pas di era pandemi Covid-19 ini kan agak susah ya kan, mungkin kalo dinaikkan harganya terpaksa dijual dengan harga Rp 15 ribu lah," ujar Zulfikar.

Zulfikar mengaku daya beli konsumen pun bakal berkurang dengan kondisi tersebut.

"Itu karena faktor pajak, minyak naik semua, jadi harganya juga ikut naik, itupun mungkin susah, bisa jadi daya beli konsumennya berkurang. Karena kan berpengaruh dia kalo naik sekitar Rp 2 ribu atau Rp 3 ribu," ujar Zulfikar.

Ia pun berharap pemerintah memperhatikan pedagang dan masyarakat kecil sebelum akhirnya terjadi kenaikan harga.

"Harapan kami kepada pemimpin di Kota Medan ini kalo bisa kaya biasa harga sembakonya normal, kalo pun itu tidak bisa diturunkan ya normalkan saja lah. Karena kita juga usaha, banyak yang harus kami bayar seperti air pun naik, listrik pun naik, semua naik, jadi buat susahlah pokoknya, kalo bisa normal aja, supaya konsumennya pun tidak lari," pungkasnya.

Sementara itu, wacana kenaikan harga mie instan tersebut pertama kali diutarakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Yasin Limpo mengatakan harga mie instan akan naik 3 kali lipat, karena pasokan gandum yang semakin terbatas imbas perang Rusia-Ukraina.

Gandum adalah salah satu bahan baku untuk membuat mie instan. Ekspor gandum Rusia-Ukraina yang biasanya memasok hingga 40 persen kebutuhan dunia, kini tersendat akibat perang.

Baca juga: HARGA Mie Instan Terkini di Indomaret setelah Menteri Pertanian Sebut bakal Naik Tiga Kali Lipat

Sesuai dengan hukum ekonomi, ketika pasokan berkurang namun permintaan tetap atau bahkan meningkat, maka harga gandum akan naik.

Selain dari Rusia dan Ukraina, Indonesia juga mengimpor gandum dari negara lain seperti Australia, namun pasokan bahan bakunya terbatas.

(cr15/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved