Mie Instan Naik 3 Kali Lipat

Wacana Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, Pelaku Usaha Hingga Anak Indekos Mengluh

Wacana kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat dikeluhkan masyarakat, khususnya pelaku usaha, dan anak indekos.

Penulis: Abdan Syakuro |

Wacana Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, Pelaku Usaha Hingga Anak Indekos Mengluh

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wacana kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat dikeluhkan masyarakat, khususnya pelaku usaha, dan anak indekos.

Di mana mie instan merupakan makanan alternatif bagi anak indekos sembari menunggu kiriman bulanan datang.

Wahyu, mahasiswa universitas swasta yang dihubungi Tribun Medan mengakatan, dirinya sudah membaca kabar tersebut di media sosial.

"Memang pagi tadi saya lihat di twitter sudah mulai banyak yang posting kebijakan tersebut. Ya kalau saya pribadi, maunya jangan lah, karena mie instan ini alternatif kalau uang bulanan belum kunjung tiba," ujarnya, Rabu (10/8/2022).

Lanjut Wahyu, jika harga mie instan mengalami kenaikan, bahkan sangat berpengaruh ke masyarakat menengah ke bawah.

"Seandainya naiklah harga ini, nah bagai mana masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah. Karena cabai mahal, minyak apalagi, nah sekarang mie instan, yang ada rakyat tambah susah," bebernya.

Tak hanya Wahyu, pengusaha warung yang menjual mie instan juga mengeluh adanya wacana tersebut.

Seperti Warkop (Warung Kopi) Faisal Sabena Simpang Jalan H. Misbah, Kota Medan, Rabu (10/9/2022).

Pegawai Warkop Faisal Sabena Zulfikar menuturkan ia belum mengetahui kalo harga mie instan bakal naik 3 kali lipat.

"Ngaruh lah bang karena kan semua sembako naik ini, seperti minyak naik, sayur naik, cabai naik semua ya kan, bawang, tidak ada yang murah di Medan ini," ujar Zulfikar.

Ia mengatakan biasa harga satu porsi mie instan itu Rp 12 ribu, kalo dinaikkan bisa susah.

"Karena kebanyakan pengunjung disini ekonominya beraneka ragam, kemudian pas di era pandemi Covid-19 ini kan agak susah ya kan, mungkin kalo dinaikkan harganya terpaksa dijual dengan harga Rp 15 ribu lah," ujar Zulfikar.

Indonesia sendiri merupakan negara yang warganya banyak mengonsumsi mie instan. Indonesia memiliki perusahaan yang berstatus produsen mie instan terbesar di dunia, yaitu Indofood.

Zulfikar mengaku jika harga seporsinya naik maka daya beli konsumen berkurang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved