Penyiksaan di Kamboja
Anaknya Disekap dan Disiksa di Kamboja, Sang Ibu Nangis Meraung: Tolong Pak Jokowi
Warga Deliserdang ternyata ada yang menjadi korban penyekapan dan penyiksaan di Kamboja
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sumatera Utara diduga disekap dan disiksa.
Dari sejumlah TKI yang disekap dan disiksa itu, ternyata ada warga Kabupaten Deliserdang.
Menurut data yang diperoleh Tribun-medan.com, warga Kabupaten Deliserdang yang disekap dan disiksa di Kamboja diantaranya Ahmad Sofian Nasution (21), M Eko (17), Pio Patra (19) dan Bambang Sigit (18).
Baca juga: Warga Sumatera Utara di Kamboja Diduga Disekap dan Disiksa, Ada yang Disetrum
Keempatnya merupakan warga Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Ibu dari Ahmad Sofian Nasution, Rita Elita Hasibuan, menangis sejadi-jadinya meminta bantuan Presiden RI Joko Widodo.
Sambil menangis, Rita memohon agar anaknya yang disekap dan disiksa di Kamboja bisa segera diselamatkan.
"Tolonglah Pak Jokowi. Anak kami ke sana cuma berniat untuk membantu orangtuanya. Anak kami sudah tidak dikasih makan, katanya kalau hari ini enggak diselamatkan, diancam mau dijadikan abu mereka (dibunuh)," ucap Rita Elita Hasibuan, Kamis (4/8/2022).
Saat diwawancarai, Rita tengah bersama dengan Astuti Adawiyah yang merupakan ibu dari M Eko.
Baca juga: 60 WNI di Kamboja Diduga Disekap, Korban Penipuan Perusahaan Palsu
Baca juga: Prabowo Subianto Disambut Kopassus Kamboja yang Dulu Pernah Dilatihnya
Mereka terus-terusan menangis mengenang kedua anaknya.
Bahkan, Astuti sendiri sempat menangis histeris.
Ia mengaku sudah tidak sanggup berbicara karena khawatir dengan kondisi anaknya.
"Harapan kami cuma bagaimana biar anak kami bisa dibantu untuk dipulangkan. Engggak sanggup lagi aku bicara," kata Astuti menangis.
Baca juga: Merasa Sudah Berubah, Suami di Kamboja Cemburu Lalu Penggal Istri, Kepalanya Dibawa Naik Motor
Dari keterangan orangtua korban, disebut bahwa anak mereka pergi ke Kamboja mulai dari bulan Mei hingga Juni 2022.
Mereka pergi dengan waktu yang berbeda.
Menurut Rita, anaknya bisa pergi ke Kamboja karena mendapat tawaran pekerjaan dari media sosial dari salah seorang perempuan yang mengaku warga Palembang.
"Gajinya dijanjikan Rp 14 juta perbulan. Belum lagi bonus itu dijanjikan. Kerjanya katanya cari orang untuk tanam investasi," terang Rita Elita.(dra/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/iby-yang-anaknya-disekap-dan-disiksa-di-Kamboja.jpg)