Vaksinasi Covid19

Soal Vaksin Keempat atau Vaksinasi booster Kedua, Ini Menurut Pengamat Kesehatan Kota Medan

Vaksinasi  keempat atau vaksinasi Boster dua akan dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan pada Senin (2/8/2022) mendatang. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Tommy Simatupang
Istimewa
Personel Bhabinkamtibmas Kecamatan Rambutan dan Kecamatan Tebingtinggi Kota Polsek Rambutan Aiptu Asman Sihotang sambangi dan mengajak warga untuk mengikuti vaksin saat melakukan sambang Door to Door Sistem (DDS) di Jalan Pala Lingkungan 3, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Vaksinasi  keempat atau vaksinasi Boster dua akan dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan pada Senin (2/8/2022) mendatang. 

Vaksinasi booster dua ini pertama kali akan dilakukan kepada para ASN Dinas Kesehatan dan para  tim nakes di beberapa rumah sakit  Kota Medan.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kesehatan  Kota Medan Delyuzer angkat bicara, Sabtu (30/7/2022).

Menurut Delyuzer vaksinasi boster kedua ini merupakan hal yang baik di lakukan mengingat angka Covid-19 alami kelonjakan yang signifikan di Medan. 

Delyuzer juga menjelaskan bahwa apabila pemerintah sudah mengeluarkan izin maka secara prosedur itu sudah melewati penelitian yang cukup panjang. 

"Bagus dilakukan itu, logikanya Kemenkes tidak mungkin mengeluarkan aturan tanpa ada penelitian yang cukup panjang untuk vaksinasi ini," katanya. 

Disinggung bahwa  badan kesehatan dunia WHO belum memberikan rekomendasi resmi terkait adanya vaksinasi booster kedua ini, Delyuzer menjawabnya dengan sistematis. 

"Begini setau yang saya pelajari Dosis vaksin keempat ini dilakukan guna menambah kekebalan imun tubuh kita, karena vaksin ini dalam jarak 6 bulan saja tidak dilakukan antibodi kita akan terus menurun," katanya. 

Meskipun WHO belum memberi rekomendasi, diyakini Delyuzer Kementerian Kesehatan sudah memikirkan  berbagai macam kondisi yang akan terjadi. 

"Dan mereka juga pastinya telah lakukan penilaian yang cukup matang dimana penelitian pastinya sudah dilihat dan di coba berkali-kali," jelasnya.

Dikatakan Delyuzer jika Kemenkes bisa mempertanggung jawabkan hasil keputsan vaksinasi boster dua ini harus di lakukan maka semua sudah sesuai prosedur. 

"Taroklah WHO belum memberi rekomendasi tapi beberapa negara sudah ada yang melakukan dan setelah di uji aman dan angka Covid menurun di negaranya tentu negara-negara lain termasuk Indonesia akan mengikuti," jelasnya.

Ditanya apakah  nantinya ada efek samping yang membahayakan  setelau vaksinasi booster dua ini karena telah lakukan vaksin sebanyak Empat kali, Delyuzer mengatakan tetap ada. 

"Ada Efek samping tapi tidak yang membahayakan efek nya ya kaya vaksin sebelum-sebelumnya itu apabila pfizer itu sakitnya di  tempat tangan di suntikkan," katanya. 

Nantinya dikatakan Delyuzer masyarakat khususnya lansia juga tetap harus lakukan vaksinasi boster dua ini.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved