Breaking News

Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua

Kondisi Terkini Istri Irjen Ferdy Sambo, Kasus di Polda Ditarik ke Bareskrim

Polisi pun mengabarkan CCTV di TKP sudah ditemukan dan sedang diteliti di labfor . . .

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUNJAMBI/FB/KOLASE
Pemakaman Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J 

TRIBUN-MEDABN.com - Update kasus meninggalnya Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kejanggalan yang selama ini jadi sorotan publik mulai terkuak.

Polisi pun mengabarkan CCTV di TKP sudah ditemukan dan sedang diteliti di labfor.

Sebelumnya disebut CCTV tersebut rusak dua minggu sebelum kejadian hingga decodernya pun diganti polisi.

Selain itu satu di antara saksi yang jadi sorotan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca juga: Kuasa Hukum Minta Kapolri Bentuk Tim Independen Libatkan TNI Dalam Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

Bagaimana kondisinya saat ini?

Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengingatkan semua pihak untuk menghentikan berbagai spekulasi terkait peristiwa di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan publik sebaiknya sabar menunggu hasil investigasi tim khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

Andy berpendapat berbagai spekulasi yang menjadi isu liar saat ini akan berimbas pada lambatnya pemulihan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca juga: Dua Jenderal Dicopot, CCTV Penembakan Brigadir J Ada di Tangan Mantan Dir Krimum Polda Sumut

Imbasnya, Timsus akan sulit mendapatkan keterangan dari istri Irjen Ferdy Sambo yang menjadi saksi kunci peristiwa tersebut.

“Semua spekulasi khususnya terkait motif menurut kami akan lebih banyak menyudutkan pihak Ibu P, sehingga itu menghalangi beliau untuk bisa pulih,” kata Andy kepada wartawan, Kamis (21/07/2022).

DIkatakannya, Komnas Perempuan saat ini tengah melakukan pendalaman kasus terkait pelaporan Putri Candrawathi sebagai korban kekerasan seksual.

“Kami mengupayakan siapa pun yang melaporkan kekerasan seksual, yang pertama harus kita pastikan adalah upaya perlindungan dan pemulihannya dilakukan semua pihak,” ujar dia.

Terlepas dari kasus penembakan antaranggota di rumah dinas tersebut, Komnas Perempuan memandang kondisi Putri Candrawathi sebagai fokus utama.

“Kalaupun memang dia adalah saksi dari peristiwa, tetap butuh dia pulih dulu baru bisa bercerita. Yang jadi fokus kami adalah Ibu P punya ruang untuk pemulihan. Ibu P masih dalam kondisi sangat syok. Saat ini Ibu P hanya menangis saja, makanya kami butuh ruang lebih untuk bisa mendampingi kasusnya,” jelas Andy.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved