Penyakit Mulut dan Kuku
RATUSAN Ternak di Desa Pon Sergai Terkena PMK, Warga Keluhkan Kinerja Pemkab
Sekitar seratus ternak milik warga yang berada di Dusun VI, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban terserang penyakit kuku dan mulut (PMK).
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Sekitar seratus ternak milik warga yang berada di Dusun VI, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban terserang penyakit kuku dan mulut (PMK).
Irul salah seorang peternak mengatakan, sejak beberapa hari terakhir sebanyak 32 sapi miliknya telah terinfeksi PMK.
"Ini 32 lembu milikku diduga terserang PMK sejak dua Minggu yang lalu," kata Irul, Senin (18/7/2022).
Pria tiga puluh dua tahun itu menyebutkan, penularan kasus PMK di wilayahnya sudah menjangkiti hampir seratus ternak sejak bulan Juli lalu.
Hal itu juga yang membuat ternak miliknya turut terinfeksi virus PMK.
Baca juga: SUAMI Tikam Leher Istri hingga Tewas, Kesal Istrinya Kerap Bermain Judi
Untuk mengantisipasi penyakit pada hewan ternak tersebut, Irul pun melakukan berbagai upayah, salah satunya dengan melakukan pembersihan kandang dan juga penyemprotan secara mendiri.
"Kalau rata rata kampung hilir ini sudah terinfeksi PMK semua. Cuman semprot semprot dikit gitu aja," kata Irul.
Menurutnya merebaknya virus PMK yang semakin masif lantaran lambanya penanganan yang dilakukan Pemkab Sergai.
Karena kesal dengan pihak terkait yang dianggap tidak melakukan tindakan, istri Irul pun sempat mengusir salah seorang petugas mendatangi rumahnya.
Dia pun berharap agar pemerintah segera melakukan vaksinasi terhadap ternak yang menyerang PMK di wilayahnya.
Sementara itu Kabid Peternakan Taruli Purba mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan tindakan dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang peternakan yang diduga terpapar PMK .
Baca juga: PRIA Ditemukan Tewas dengan Luka Tusukan di Pasar Kapuas Belawan
"Vaksinasi hanya bisa dilakukan pada ternak yang belum pernah sama sekali terserang virus". jelas Taruli Purba.
Taruli Purba menyatakan, Pemkab Sergai saat ini belum bisa melakukan banyak upayah pencegahan karena keterbatasan anggaran dan dosis vaksin PMK.
Saat ini kata dia, Pemkar Sergai telah membentuk satuan tugas untuk penanganan PMK. Namun begitu Satgas PMK belum dapat melakukan pengobatan terhadap ternak yang terinfeksi PMK.
"Kita belum ada dana turun dari anggaran , jadi kami masih pengobatan mandiri". ujarnya Taruli Purba.
(cr17/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ternak-milik-irul-yang-berada-di-dalam-kandang-karena-terinfeksi-PMK111.jpg)