Jurnalis Diintimidasi
Setelah Ungkap Fakta Baru, Jendral Seno Sukarto tak Bisa Diwawancara, Jurnalis Diintimidasi
Pensiunan jenderal yang kemarin sempat ungkap fakta baru kasus penembakan Brigadir J kini sudah tak bisa diwawancara
"Ketemu lah Pak Asep di pertigaan, di pinggir jalan," kata jurnalis tersebut.
Selanjutnya, mereka pun melakukan wawancara dengan Asep sambil berjalan.
Dua jurnalis ini juga merekam Asep.
Namun, di tengah jalan, kedua jurnalis didatangi tiga pria berbadan tegap.
Ketiga pria berbadan tegap ini mengintimidasi dua jurnalis, dan memaksa menghapus semua foto dan video yang sudah diambil.
"Pas sudah agak jauh, disamperin lagi tuh bertiga. Langsung 'sini mana handphonenya mana handphonenya.' Langsung dihapus-hapusin (videonya). Ada 3 video," ucapnya.
AJI kecam tindakan intimidasi
Jurnalis CNNIndonesia.com dan 20Detik (Video di Detikcom) mengalami kekerasan pada saat meliput isu tentang penembakan Brigadir J di area rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Kamis, (14/7).
Mereka diintimidasi oleh tiga pria yang berbadan tegap, berambut cepak, dan berpakaian hitam.
Saat itu, dua jurnalis sedang melakukan wawancara dengan petugas kebersihan di Jalan Saguling, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Dari arah belakang, tiga orang tersebut menghampiri jurnalis, memepet, dan mengambil paksa telepon genggam yang saat itu digunakan untuk wawancara.
Seperti yang diketahui, selama proses penyelidikan dan penyidikan peristiwa penembakan di rumah Irjen Ferdy Sambo, tidak sedikit kepolisian berjaga di area Kompleks Polri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh AJI Jakarta, pada awalnya jurnalis CNN dan 20Detik mencari informasi di area kompleks.
Mereka mendatangi rumah Ketua Rukun Tetangga (RT) untuk mencari informasi lebih mendalam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ketua-RT-05-RW-01-Irjen-Pol-Purn-Seno-Sukarto.jpg)