Pesan Menohok Ayah Brigadir J
PESAN MENOHOK Ayah Brigadir J: Hukum di Dunia Bisa Direkayasa, Hukum Tuhan Tidak Bisa!
Samuel Hutabarat ayah dari Brigadir J, tidak bisa menerima anaknya tewas tidak wajar di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Penulis: M.Andimaz Kahfi | Editor: M.Andimaz Kahfi
"Katanya sangat rahasia. Jadi yang boleh mendengar hanya saya dan keluarga berempat," tuturnya.
Samuel menceritakan menurut kronologi versi sang jenderal, Brigadir J awalnya masuk ke kamar ibu putri istri dari Kadiv Propam. Orang itu dikabarkan baru pulang dari Magelang.
Pulang dari luar kota, biasanya istri Kadiv Propam tidak langsung pulang ke rumah pribadi. Biasanya kerumah dinas dulu, entah swab atau PCR.
Sesudah diperiksa dan menunggu hasil, istri Kadiv Propam rebahan di kamar dan karena sudah di kamar pribadi sudah maklum bagaimana berpakaian.
"Tiba-tiba anak saya katanya masuk ke kamar jenderal ini, dengan membawa senjata langsung menodongkan senjata ke si ibu dan meraba-raba. Si ibu lalu menjerit dan Brigadir J panik lalu keluar dari kamar dengan menenteng senjata," urainya.
"Bharada E langsung datang dari lantai dua. Anak saya dipintu dan Bharada E menanyakan ada apa bang. Karena Bharada E mendengar jeritan ibu putri. Anak saya katanya langsung membabi-buta menembak. Itulah kutipan utama bagi saya kejanggalan," jelasnya.
Seperti diketahui, Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo pun hingga kini belum memberi keterangan terkait insiden polisi tembak polisi yang terjadi di rumahnya.
Kapolres Jakarta Selatan sebelumnya menyebut aksi penembakan berawal dari pelecehan Brigadir J pada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Di tengah perkembangan kasus tersebut dan pertanyaan publik tentang di mana Ferdy Sambo, beredar sebuah video singkat yang memperlihatkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo memeluk erat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
(mak/tribun-medan.com)