Petugas Cekcok di Bandara KNIA

Penyidik Dit Krimsus Polda Sumut Bikin Gaduh di Bandara KNIA, Satu Keluarga Dicurigai Penyelundup

Penyidik Dit Reskrimsus Polda Sumut bikin gaduh di Bandara KNIA karena curigai satu keluarga penyelundup kosmetik ilegal

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,DELISERDANG- Penyidik Dit Reskrimsus Polda Sumut bikin gaduh di Bandara KNIA, Senin (4/7/2022) malam.

Pasalnya, penyidik Dit Reskrimsus Polda Sumut mencurigai satu keluarga yang baru saja pulang dari Penang, Malaysia sebagai penyelundup kosmetik ilegal.

Tak pelak, karena kecurigaan ini, pihak yang merasa dituduh penyidik Dit Reskrimsus Polda Sumut melayangkan komplain.

Kegaduhan dan cekcok terjadi, hingga pihak yang dituduh menyebut petugas tidak punya otak.

Baca juga: Desi Ratna Sari Nekat Jual Kosmetik Ilegal, Diadili Terancam 15 Tahun Penjara

"Enggak ada otak, atau enggak punya (otak) aku pun enggak tahu. Kalau kita bawa lipstik, handbody, enggak masalah loh. Kalau memang kami bermasalah, tentu distop (sama Bea dan Cukai). Kami pun tahu aturan juga," kata Dewi Sartika, dengan nada tinggi. 

Menurut informasi, petugas Dit Reskrimsus Polda Sumut bergerak tidak sendirian.

Mereka didampingi petugas Polresta Deliserdang, dan Polsek Bandara Kualanamu. 

"Jangan kalian anggap kami bodoh. Hak kalian apa suka-suka. Jangan kurang ajar kalian. Gak ada etika," kata Dewi lagi. 

Sementara itu, Ananda Kumar (61), orangtua Dewi Sartika mengatakan kejadian ini bermula saat mereka tiba di Bandara KNIA sekira pukul 23.00 WIB, selepas pulang dari Penang Malaysia.

Baca juga: POLISI Dalami Kasus Bos Kosmetik Ilegal Aniaya Anak Remaja, Kombes Hadi: Semua Laporan Akan Didalami

Ananda Kumar mengatakan dia dan keluarganya ada delapan orang.

Ketika di Bandara KNIA, Ananda Kumar merasa keluarganya diikuti sejumlah orang. 

"Ada anak, menantu dan cucu saya yang usianya masih tiga tahun. Nangis-nangis tadi malam. Sikap mereka sudah macam ormas. Identik kayak preman. Yang dipersoalkan mereka katanya kosmetik," terang Ananda Kumar. 

Orang yang mengaku sebagai Ketua Majelis Hindu Indonesia dan juga Sekretaris Badan Advokasi dan Aset Negara ini menyebut ada sekitar satu jam lamanya mereka berdebat dan tidak diperbolehkan keluar dari bandara.

Meski mereka sudah diperiksa oleh pihak Bea dan Cukai, namun tetap saja polisi masih mempermasalahkan.

Baca juga: SADIS Bos Kosmetik Ilegal, Aniaya Pegawai Pakai Balok dan Paksa Korban Akui Curi Uang Rp 40 Juta

"Katanya ada yang mau mereka lihat di tas. Saya bilang, mana KTA kalian atau surat tugas kalian. Saya enggak masalah, tapi enggak mau menunjukkan,"

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved