Berita Nasional
Minta Tema HUT Jakarta Gunakan Bahasa Betawi, Mantan Gubernur DKI Ini Kritik Anies Baswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengkritik Pemprov DKI terkait penggunaan kata, dalam tema yang diusung pada HUT ke-495 DKI Jakarta
Perkembangan Kota Batavia
Orang-orang pribumi di Batavia dijuluki Batavianen, yang kemudian dikenal sebagai orang Betawi.
Orang Betawi sebenarnya keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa.
Pada tahun 1635, Kota Batavia diperluas ke sebelah barat sungai Ciliwung, di atas kota Jayakarta yang hancur.
Kota ini dirancang lengkap dengan sistem pertahanannya berupa tembok dan parit di sekeliling kota.
Tata ruang kota dibagi kedalam blok-blok yang dipisahkan oleh kanal.
Pembangunan Kota Batavia selesai pada tahun 1650.
Setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta.
Lama-kelamaan Kota Batavia mulai berkembang ke arah selatan.
Pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan lilngkungan cepat rusak.
Sehingga memaksa penguasa Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya.
Selama penjajahan Belanda, selain Kota Batavia, masyarakat Indonesia juga mengalami perkembangan.
Pada abad ke-20, kaum pemuda Indonesia mulai mengenyam pendidikan, baik di Batavia mau pun luar negeri.
Mereka menyatukan visi dan misi, hingga tercetuslah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, yang berisi tiga pernyataan, yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan yaitu Indonesia.
Batavia menjadi Jakarta
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/djarot-saiful-hidayat-senyum.jpg)