Berita Nasional
Minta Tema HUT Jakarta Gunakan Bahasa Betawi, Mantan Gubernur DKI Ini Kritik Anies Baswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengkritik Pemprov DKI terkait penggunaan kata, dalam tema yang diusung pada HUT ke-495 DKI Jakarta
Kemudian, sekitar abad ke-14, kerajaan ini telah beribukota di Pakuan Pajajaran serta memiliki dua kawasan pelabuhan utama di Kelapa dan Banten.
Kemudian, bangsa Portugis datang sebagai orang Eropa pertama yang datang ke Bandar Kelapa dan mulai memonopoli perdagangan.
Pelabuhan Sunda Kelapa diserang oleh tentara Demak pada tahun 1526 yang dipimpin oleh Fatahillah.
Setelah berhasil direbut, namanya diganti menjadi Jayakarta pada 22 juni 1527.
Tanggal inilah yang kemudian menjadi hari lahirnya Jakarta.
Kota tersebut luasnya tidak lebih dari 15 hektar dengan pola tata kota tradisional.
Jayakarta menjadi Batavia
Pada tahun 1619, Kota Jayakarta hancur diserang VOC Belanda, yang dipimpin oleh Jan Pieters Zoon Coen.
Kemudian, pada tahun 1620, Belanda membangun kota baru dari reruntuhan Jayakarta, yang diberi nama Batavia sebagai penghormatan atas kaum Batavieren, suku bangsa yang menjadi nenek moyang orang-orang Belanda.
Kota Batavia ini merupakan tiruan dari Kota Amsterdam.
Selain membangun Kota Batavia, Belanda juga membangun kawasan yang sampai kini disebut sebagai Kota Tua.
Belanda menyadari keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip dengan negeri Belanda.
Orang-orang Belanda lalu membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir.
Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter dari bandar.
Belanda juga membangun balai kota yang anggun, yang merupakan kedudukan pusat pemerintahan Kota Batavia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/djarot-saiful-hidayat-senyum.jpg)