Breaking News

Berita Binjai Terkini

MAKAM Anaknya Akhirnya Dibongkar dan Tangis Sang Ibu, Ini Fakta-fakta Kisah Tragis Bocah SD Binjai

Muhammad Ikhsan Haminti diduga meninggal setelah mendapat pemukulan dari teman-teman kelasnya. Inilah kabar terbaru dan fakta-fakta lainnya.

Penulis: Satia | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/WEN SATIA
Santi Citra Dewi, ibu kandung dari Muhammad Ikshan Haminti (11), juga hadir di Tempat Pemakaman Umum (TPU), di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Kecamatan Binjai Barat, Rabu (15/6/2022). 

"Sampai bapaknya pulang, dia tetap gak mau makan. Sampai besoknya, kami belikan sarapan gak mau dia," kata Santi. 

Kondisi Ikhsan semakin parah akibat tidak makan dan tidak ingin menjalani perawatan di rumah sakit. 

Santi dan Adi mencoba terus merayu Ikhsan agar mau menceritakan permasalahan yang dialami.

3. Meninggal dalam pelukan orangtua

Kondisi Ikhsan semakin parah. Mulutnya tidak dapat dibuka. Santi menceritakan Ikhsan terus diam dan menatap ayat suci Al-Quran yang terbingkai di dinding rumah.

Yang mengharukan, Ikhsan meninggal dalam pelukan orangtuanya.  

"Kami peluk dan sambil bertanya kenapa kau Ikshan, kenapa gak mau bicara, sakit apa ? Setelah kami peluk dia meninggal," ungkapnya. 

Hati kedua orangtuanya hancur. 

Akhirnya, jawaban terkuak, saat jenazah Ikhsan dimandikan, keluarga melihat banyak luka lebam di tubuh. 

"Begitu dimandikan punggungnya ada memar, dada memar merah kebiruan. Kuping juga terlihat biru," jelasnya dihadapan Polisi. 

4. Informasi dari Teman Ikhsan

Setelah beberapa hari, teman Ikhsan datang ke rumah. Ia menceritakan bahwa Ikhsan mendapatkan pukulan dari enam orang siswa sekolahnya. 

"Kawannya bilang, mau bicara tapi takut sama yang pukuli anak saya. Tapi saya tanya terus. Dan ternyata, anak saya dipukuli oleh enam orang kawannya di sekolah," jelas Santi.

Menurut teman Ikhsan, murid-murid yang memukul Ikhsan memang terkenal bandal dan suka menganiaya teman. 

5. Jawaban Kepala Sekolah

Kepala SD 023971 tidak mengetahui adanya penganiayaan yang dilakukan sesama murid. 

"Kepala sekolah dan wali kelas tidak tahu dengan kejadian ini, tapi saksi-saksi yang merupakan murid sekelas anak saya bilang, bahwa enam orang murid laki-laki telah memukuli Ikshan sampai muntah-muntah," ucapnya. 

Kemudian, karena mendengar hal ini, Kepala Sekolah langsung memanggil para orang tua murid yang diduga memukuli Ikshan. Akan tetapi, orang tua Ikshan merasa tidak puas dengan kebijakan Kepala Sekolah. 

"Kepala Sekolah malah bilang, kasus ini jangan kemana-mana dulu," jelas dia.


(wen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved