Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan

Dampak Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan, Pedagang Terancam Kehilangan Nafkah

Sejumlah pedagang yang membuka lapak di Lapangan Merdeka Medan merasa gusar dan terancam kehilangan nafkah akibat rencana revitalisasi

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ YUFIS
Suasana Lapangan Merdeka Medan satu hari jelang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Minggu (11/7/2021). Lapangan Merdeka Medan masih ramai didatangi pengunjung jelang PPKM Darurat di Medan.  

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Asni (45), pedagang yang biasa membuka lapak di Lapangan Merdeka Medan tampak memindahkan satu persatu kardus berwarna cokelat ke atas becak barang yang terpakir di depan warung kecil miliknya, Sabtu (28/5/2022) siang. 

Sepuluh kardus sudah tertumpuk rapi.

Isinya berbagai perlengkapan minum yang digunakan Asni sehari-hari berjualan minuman. 

Hari itu merupakan hari kedua Asni memindahkan barang-barang dari warungnya untuk dibawa ke rumahnya di Kampung Lalang, Kecamatan  Medan Sunggal, Kota Medan. 

Asni bersama sejumlah pedagang lainnya sudah siap siap memindahkan barang-barang dagangan seiring wacana revitalisasi Lapangan Merdeka Medan oleh Pemko Medan. 

Baca juga: HUJAN DERAS, Petugas Dinas Perhubungan Lari Kelilingi Lapangan Merdeka Medan, Ada Apa?

“Pemko Medan akan melakukan revitalisasi Lapangan Merdeka bulan depan, sekitar pertengahan Juni 2022. Seluruh pedagang yang berjualan di atas Lapangan Merdeka sudah diminta untuk mengosongkan Lapangan Merdeka dan memindahkan secara sukarela barang-barang yang ada," kata Asni. 

Asni sendiri sudah berjualan selama hampir 20 tahun di Lapangan Merdeka Medan.

Dia sendiri mengatakan bakal senang jika Lapangan Merdeka Medan akan dibangun lebih indah dan tertata. 

Namun, ada rasa sedih yang merasuki perasaannya.

Sebab, ia harus hengkang dari tempat yang telah menghidupi keluarganya selama puluhan tahun. 

Baca juga: LAPANGAN Merdeka Medan Ditutup pada Malam Tahun Baru, Wali Kota Minta Warga Tak Berkerumun

Asni pun gusar, sebab Pemko Medan juga belum memberikan lapak pengganti bagi pedagang asongan seperti dia. 

“Sudah pasti sedih lah. Tapi, saya dan pedagang-pedagang lain ikut saja dengan keputusan pemerintah. Kami dukung yang terbaik untuk Lapangan Merdeka ini, apalagi kalau kalau bisa Lapangan Merdeka katanya nanti bakalan lebih bagus, tapi kami ini bagaimana ya, ” kata Asni. 

Sehari-hari, kata Asni, dirinya berjualan aneka minuman dingin seperti teh manis, aneka susu, dan minuman ringan lainnya. 

Awal berjualan, Asni mendapatkan lapak di luar area penjualan buku-buku bekas, hingga kemudian dapat lapak di dalam Lapangan Merdeka Medan.

Ia pun pernah tak berjualan karena digusur pemerintah setempat.

Baca juga: DETIK-detik Polisi Gerebek Rapid Test Drive Thru Lapangan Merdeka Medan, Alat dan Limbah Dibawa

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved