Kasus Stunting di Medan

Ada Kasus Stunting di Polonia, Lurah Pakai Daun Kelor untuk Penyembuhan

Lurah Polonia memanfaatkan daun kelor untuk mengantisipasi melonjaknya kasus stunting di wilayah kerjanya

Editor: Array A Argus
HO
Lurah Polonia Hadi Wahyudi saat membagikan tanaman daun kelor kepada masyarakat di Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, Rabu (25/5/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Lurah Polonia, Hadi Wahyudi punya cara jitu untuk menangani stunting yang saat ini meningkat di Kota Medan.

Hadi mendorong warganya, terkhusus bagi balita untuk mengonsumsi daun kelor dalam program Satu Rumah Satu Kelor (Sarusake).

Tak hanya itu, Hadi juga memberikan bibit daun kelor kepada warga serta mengajak warga dari anak penderita stunting agar membudidayakan tanaman kelor ini di perkarangan rumahnya.

Menurut Hadi, daun kelor tersebut berkhasiat membantu balita penderita stunting untuk mendapatkan tambahan vitamin yang penting bagi tumbuh kembang anak.

Baca juga: Cara Pemkab Langkat Tekan Stunting, Ikut Apel Siaga Nasional Secara Daring

"Selain memberikan makanan tambahan kepada balita penderita stunting, kami juga memberikan daun kelor kepada warga untuk dikonsumsi oleh balitanya, sebab daun kelor ini mengandung protein yang dua kali lebih banyak dari yogurt," ungkap Hadi, Rabu (25/5/2022).

"Selain itu, kandungan potasium yang tiga kali lebih banyak dari pisang, dan kandungan vitamin A empat kali lebih banyak dari wartel sehingga sangat penting untuk di konsumsi balita penderita stunting dalam memenuhi kebutuhan vitaminnya," tambahnya.

Tak hanya itu, Hadi Wahyudi Harahap juga memberitahu cara pengelolaan daun kelor dengan cara diseduh.

"Salah satu cara menikmati manfaat daun kelor ini dengan cara seduhan air panas tanpa perlu dimasak sehingga vitamin yang terkandung di daun kelor tersebut tidak rusak, serta sayur hasil seduhan tersebut bisa dikonsumsi dan baik bagi kesehatan anak dan ibu hamil demi mencegah anak menderita stunting," tuturnya.

Baca juga: Stunting di Batu Bara Berada di Angka 18,35 Persen

Diketahui, sejak dibagikan daun kelor kepada warga penderita stunting, Hadi mengklaim jika terjadi peningkatan penyembuhan pada balita penderita stunting.

Sebelumnya di Kelurahan Polonia ini terdapat lima orang balita penderita stunting, tapi kini hanya tinggal 3 orang balita saja.

"Alhamdulillah jumlah balita penderita stunting semakin berkurang, kini hanya tinggal 3 orang anak saja, dua anak sudah sembuh," sebut Hadi.

Terkait program Sarusake di Kelurahan Polonia merupakan tindaklanjut dari arahan Wali Kota Medan Bobby Nasution agar dapat mengatasi permasalahan stunting di Kota Medan.

Baca juga: Bobby Nasution Geram, Kasus Stunting Anak Kurang Gizi di Kota Medan Malah Meningkat Pesat

"Inovasi ini kami hadirkan untuk mendukung program prioritas dari Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution di bidang kesehatan, karena bapak Wali Kota ingin penderita stunting berkurang di kota Medan," ujarnya.

Sementara itu Nuraini yang mendapatkan pemberian makanan tambahan dan daun kelor untuk anaknya mengakui berat badan anaknya bertambah semenjak mengkonsumsi daun kelor.

"Alhamdulillah berat badan anak saya bertambah 1 kg, dari sebelumnya 8 kg kini menjadi 9 kg," ucap Nurani.(cr13/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved