Stunting di Kabupaten Sergai

Tekan Stunting, 12.636 Ibu Hamil Bakal Didampingi Hingga Proses Persalinan di Kabupaten Sergai

Pemkab Sergai bakal menjamin pendampingan bagi 12.636 ibu hamil hingga proses persalinan selesai

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada peserta ibu hamil, di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, Medan, Rabu (1/9/2021). Vaksinasi dosis pertama bagi ibu hamil dengan usia kehamilan 13 minggu hingga 33 minggu tersebut guna melindungi ibu dan janin dari terinfeksi Covid-19. 

TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI - Pemkab Sergai bakal mendampingi 12.636 ibu hamil, guna mengentaskan masalah stunting.

Nantinya, para ibu hamil ini akan mendapat pendampingan sebanyak delapan kali.

Setelah bersalin, ibu hamil kembali mendapat pendampingan sebanyak dua kali.

"Stunting merupakan permasalahan yang memiliki dampak kurang baik dalam jangka pendek maupun panjang. Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu program nasional yang harus segera diselesaikan," kata Bupati Sergai, Darma Wijaya, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Berada di Level Kuning, Pemkab Simalungun Targetkan Stunting Turun Menjadi 14 Persen Tahun 2024

Dia mengatakan, penurunan angka kasus stunting butuh peran pendamping keluarga yang terdiri dari bidan desa, kader PKK dan kader KB yang ada di setiap desa.

Tidak hanya itu, juga harus berkomitmen bersama dalam melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting.

Kemudian, Darma Wijaya juga menambahkan bahwa pendampingan terhadap keluarga di masyarakat seperti pada calon pengantin (catin), ibu hamil, dan ibu balita yang akan didampingi tidak harus melakukan kunjungan rumah satu per satu.

"Bisa dengan mengisi data secara virtual. Oleh karenanya, kepada seluruh tim pendamping keluarga di fasilitasi paket data setiap bulannya dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (P2KBP3A)," ujar Darma.

Baca juga: Bobby Nasution Geram, Kasus Stunting Anak Kurang Gizi di Kota Medan Malah Meningkat Pesat

Sementara itu, di Kabupaten Sergai telah terbentuk 473 tim dengan jumlah personil sebanyak 1.419 orang tersebar di seluruh desa/kelurahan yang akan berupaya untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen.

Sedangkan untuk mendampingi keluarga beresiko stunting seperti remaja putri/catin sebanyak 4.888 catin dengan dua kali pendampingan, 12.636 ibu hamil dengan delapan kali pendampingan, dan 12.636 orang ibu pasca bersalin yang akan didampingi sebanyak dua kali.

"Melalui kegiatan pendampingan keluarga ini, kami berharap termutakhirnya (terverifikasinya) data sasaran keluarga beresiko stunting, meningkatnya komitmen dan wawasan tim pendamping keluarga dalam pelaksanaan pendampingan catin serta keluarga beresiko stunting," ujar Darma.

Baca juga: Kasus Stunting di Kabupaten Toba, Pemerintah Lakukan Berbagai Intervensi Turunkan Kasus

Pria yang kerapa disapa Bang Wiwik berharap, meningkatnya sasaran yang mendapatkan pendampingan, pemeriksaan dan pelayanan kesehatan, pelayanan kontrasepsi dan pelayanan vaksinisasi terhadap sasaran yaitu catin, ibu hamil dan anak usia dibawah dua tahun.

Bupati Darma Wijaya meminta kepada seluruh tim yang bertugas dalam penurunan angka stunting, agar benar-benar berkomitmen dan bekerjasama untuk terus melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi dan edukasi.

Sehingga angka stunting yang awalnya 36 persen turun menjadi 20 persen, dan target kali ini adalah sebesar 14 persen angka stunting. (cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved