MENOHOK Jawaban Adian Napitupulu untuk Fahri Hamzah, Singgung Rekam Jejak di Jalanan dan DPR

Pentolan aktivis 98 Adian Napitupulu memberikan respons menohok atas cuitan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.

Editor: Juang Naibaho
HO / Tribun Medan
Adian Napitupulu dan Fahri Hamzah 

Upaya itu berhasil dan membuat Fahri menjadi salah satu Pimpinan DPR. Sekali lagi saya kecewa, bagaimana mungkin Fahri yang mengaku aktivis 98 bisa menggunakan cara-cara yang bagi saya tidak mencerminkan cara berdemokrasi yang sehat, dewasa dan sportif.

Untuk kesekian kalinya saya mengelus dada melihat realitas politik di DPR.

Agustus 2015 Fahri mengatakan bahwa "anggota DPR rada-rada bloon". Pernyataan itu bukan saja menghina para anggota DPR tapi juga menghina partai yang menyeleksi calon bahkan lebih jauh menghina Rakyat sebagai pemegang kedaulatan yang memilih nama nama itu di bilik suara.

Kembali saya kecewa pada Fahri yang mencela proses Demokrasi yang sudah memberi dia kesempatan menjadi anggota DPR 3 periode. Aneh, bagaimana mungkin
ada orang yang bisa mencaci maki prosesnya tapi hasil dari proses itu justru dia nikmati belasan tahun.

Selanjutnya saya tidak bicara tentang kerja formal DPR yaitu membuat UU, menyusun dan menetapkan Anggaran negara lalu mengawasi eksekutif terkait pelaksanaan UU dan Penggunaan Anggaran itu.

Saya ingin menyampaikan pada Fahri bahwa sumpah Jabatan DPR juga memperjuangkan aspirasi Rakyat dan aspirasi tersebut tidak diperjuangkan sekedar dalam kalimat UU maupun angka dalam APBN melainkan menggunakan kewenangan dan jejaring politik anggota DPR untuk melakukan pembelaan terhadap Rakyat yang dianiaya dan ditidak adillkan.

Dalam hal perjuangan kerakyatan itu, bolehkah saya bertanya di mana Fahri ketika saya dan Rakyat sejak 2015 memperjuangkan agar Berhektar-hektar tanah Cendana di kabupaten Bogor bisa dibagikan menjadi milik Rakyat.

Di mana Fahri ketika saya dan sebagian Rakyat Bogor, Cianjur, Sumedang, Bandung, Majalengka dan Cirebon hingga Semarang memperjuangkan hak atas tanahnya yang di lintasi jalur SUTET ?

Bolehkah saya bertanya pada Fahri dimana dia saat saya dan Dani Amrul Ichdan (Direksi Mind Id) bersama masyarakat Pongkor berjuang sesuai harapan Presiden Jokowi agar ribuan Rakyat bisa membentuk koperasi tambang dan menambang emas di Lahan Antam di Pongkor?

Dimana Fahri ketika saya dan Masyarakat Konawe Utara memperjuangkan 400 HA lahan Antam agar bisa di kelola oleh Perusahaan Daerah kabupaten Konawe Utara? Dimana Fahri ketika saya memperjuangkan 170 an-orang masyarakat Seram Bagian Barat yang telah lulus CPNS 10 tahun lalu tapi tidak pernah diangkat sebagai ASN ? Oh ya, Fahri, walau tidak memuaskan 100

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved