Ramadan 1443 H
Hukum Puasa Tanpa Membayar Zakat Fitrah di Bulan Ramadan, Simak Penjelasannya Menurut Hadis
Ibadah membayar zakat fitrah dilakukan selama bulan Ramadan menuju bulan Syawal, dengan membayar zakat diharapkan untuk kembali kepada keadaan fitrah
Penulis: Tria Rizki |
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Puasa Ramadan dilakukan selama sebulan penuh yang diiringi dengan berbagai ibadah sunah, diantaranya salat tarawih, witir hingga membayar zakat fitrah.
Ibadah membayar zakat fitrah dilakukan selama bulan Ramadan menuju bulan Syawal, dengan membayar zakat diharapkan untuk kembali kepada keadaan fitrah atau suci.
Awal kata zakat dalam bahasa berarti bersih, suci, subur, berkat, dan berkembang. Apabila kita artikan secara istilah merupakan harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh seorang umat muslim dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin dan sebagainya.
Menurut literatur fiqih klasik dan kontemporer, zakat memiliki dua arti diantaranya secara etimologi berasal dari kata zaka yang berarti tumbuh, berkembang, subur, atau bertambah, menyucikan, memuji.
Selanjutnya secara terminologi yaitu nama dari harta tertentu, menurut sifat tertentu, dan diberikan kepada golongan tertentu (mustahiqqin).
Zakat fitrah merupakan zakat yang harus dikeluarkan oleh seorang muslim yang sudah mampu untuk menunaikannya dan wajib dilakukan satu kali dalam setahun sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Lantas, Apakah hukum puasa tanpa membayar zakat fitrah di bulan Ramadan?
Menurut Ustaz Abdul Somad, mengatakan “Wajib membayar zakat fitrah dari sejak terlihatnya hilal sore, syawal, sejak itulah wajib membayar zakat fitrah sampai besok pagi khotib naik mimbar.”
Dalam Hadis Riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah SAW bersabda “Rasulullah telah mewajibkan mengeluarkan zakat fitrah (pada bulan Ramadan kepada setiap manusia).”
Allah SWT berfirman mengenai pentingnya dalam menyisihkan harta untuk diberikan kepada orang lain yang membutuhkan terdapat dalam QS. Maryam ayat 31 :
“Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”
Ustaz Abdul Somad juga menjelaskan bahwa membayar zakat fitrah sekitar 14 jam dari mulai jam 6 sore sampai besok jam 8 pagi khotib naik mimbar, jika selama 14 jam ini termasuk dalam orang yang mampu. Maka tunaikan zakat fitrah.
“Tapi kalau dalam 14 jam ini kau tidak mampu engkau menerima zakat fitrah, jam 6 sore engkau menerima zakat fitrah, datang satu orang, tiga orang ngantar zakat fitrah, datang satu orang, dua orang, tiga orang ngantar zakat fitrah, jam 12 malam engkau punya tiga goni beras, maka besok pagi engkau membayar zakat fitrah, begitulah dari yang tidak mampu menjadi mampu, wallahualam bishawab,” Kata Ustaz Abdul Somad.
Membayar zakat fitrah dapat dilakukan dengan menggunakan makanan atau kebutuhan pokok suatu wilayah, seperti gandum, kurma, susu, anggur kering, hingga beras.
Hal ini juga terdapat dalam Al quran surah Al-Baqarah ayat 43, Allah SWT berfirman “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku”.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ilustrasi-zakat-fitrah.jpg)