Penyiksaan di Kerangkeng Manusia

Hasil Bongkar Kuburan, Polda Sumut Temukan Fakta Korban Kerangkeng Pendarahan Otak

Polda Sumut menemukan fakta bahwa korban keempat yang tewas di kerangkeng manusia alami pendarahan otak

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Suasana saat polisi membongkar makam salah satu korban tewas kerangkeng milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) membeberkan hasil autopsi sementara jenazah korban kerangkeng manusia atas nama Dodi Santosa, yang baru saja dibongkar makamnya pada Kamis 14 April kemarin.

Berdasarkan pemeriksaan tim Forensik Polda Sumut, korban diduga mengalami kekerasan pada bagian kepala sehingga tewas.

Bagian kepala sebelah kanan almarhum Dodi diduga sempat mengalami pendarahan sebelum akhirnya tewas.

"Penyebab kematian korban diduga pendaharan pada rongga tengkorak kepala atas kanan yang mengakibatkan jaringan otak kanan berwarna merah kecoklatan yang diduga merupakan darah," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Jumat (15/4/2022).

Baca juga: Remaja 17 Tahun Disiksa Dicambuki Pakai Selang Air Hingga Nyaris Tewas di Kerangkeng Manusia

Sebelumnya, Polda Sumut membongkar makam salah satu korban tewas kerangkeng milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin di Dusun 5 Seribujadi B, Desa Lau Lugur, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat.

Adapun korban bernama Dodi Santosa.

Dia masuk ke kerangkeng pada 12 Februari tahun 2018 lalu dan tewas delapan jam setelah dimasukkan ayahnya ke kerangkeng.

Meski demikian polisi belum bisa membeberkan hasil autopsi seutuhnya lantaran masih menganalisis organ tubuh yang sempat diperiksa kemarin melalui bongkar kuburan.

Baca juga: Bongkar Kuburan Korban Kerangkeng Manusia, Polda Sumut Temukan Fakta Berikut Ini

Diketahui, Polda Sumut menyatakan empat orang tewas akibat dugaan penganiayaan yang terjadi di kerangkeng milik ketua Cana, sapaan akrab Terbit Rencana Perangin-angin.

Namun baru tiga makam yang dibongkar, yakni makam Sarianto Ginting, Abdul Sidik dan Dodi Santosa.

Abdul Sidik tewas setelah sepekan lebih setelah ditahan.

Dia masuk ke kerangkeng pada 14 Februari 2019, meninggal 22 Februari 2019.

Sementara itu Sarianto Ginting (35), tewas setelah empat hari dikerangkeng.

Baca juga: Polda Sumut Bongkar Kuburan Korban Tewas ke 4 Kerangkeng Manusia Terbit Rencana Peranginangin

Dia masuk ke kerangkeng sejak 12 Juli tahun 2021 dan tewas pada tanggal 15 Juli 2021.

Dodi Santoso, masuk 12 Februari pagi tahun 2018 dan tewas di hari yang sama.

Selain itu, korban tewas kerangkeng lainnya pria berinisial U yang terjadi pada tahun 2015 lalu.

Polisi belum mau membeberkan lebih lanjut soal U yang diduga korban tewas dianiaya.

Keluarga korban menolak makam U dibongkar.(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved