Berita Medan

Polda Sumut Bongkar Kuburan Korban Tewas ke 4 Kerangkeng Manusia Terbit Rencana Peranginangin

Polda Sumut berencana membongkar kuburan korban keempat kasus kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
KOMPAS TV/DEDY ZULKIFLI
Autopsi Abdul Sidik, korban kerangkeng manusia yang meninggal, Sabtu (12/2/2022).Korban dimakamkan di TPU Pondok 7, Kelurahan Sawit Sebrang, Kecamatan Sawit Sebrang, Langkat, Sumut. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Tim gabungan Dit Reskrimum, Bidokkes, Forensik Polda Sumut membongkar kuburan korban tewas kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin hari ini, Kamis (14/4/2022).

Pembongkaran kuburan guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Adapun makam yang dibongkar ini berisi jasad Dodi Santoso.

Dodi Santoso adalah korban kerangkeng ke empat di tempat pemakaman umum, Dusun Seribujadi B, Dusun Lau Lugur, Kecamatan Halapian, Kabupaten Langkat.

Baca juga: TEMUAN BARU, Tahanan yang Disiksa Sampai Mati di Kerangkeng Manusia Milik Terbit Rencana Bertambah

Dodi tewas akibat dugaan penganiayaan di kerangkeng milik Cana.

Pembongkaran makam dilakukan hari ini, Sabtu 14 Maret 2022.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, Dodi masuk kerangkeng pada Februari tahun 2018 lalu dan tewas tak sampai sebulan.

"Iya hari ini kita akan melakukan Ekshumasi korban keempat kerangkeng," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (14/4/2022).

Sebelumnya, Polda Sumut menyatakan tiga orang tewas akibat dugaan penganiayaan yang terjadi di kerangkeng milik ketua Cana, sapaan akrab Terbit Rencana Perangin-angin.

Namun baru dua makam yang dibongkar, yakni makam Sarianto Ginting dan Abdul Sidik.

Baca juga: SANKSI Bagi 5 Polisi yang Tahu Kerangkeng Manusia Tapi Tak Melapor, Ajudan dan Adik Ipar Cana

Abdul Sidik tewas setelah sepekan lebih setelah ditahan.

Dia masuk ke kerangkeng pada 14 Februari 2019, meninggal 22 Februari 2019.

Sementara itu Sarianto Ginting (35), tewas setelah empat hari dikerangkeng.

Dia masuk ke kerangkeng sejak 12 Juli tahun 2021 dan tewas pada tanggal 15 Juli 2021.

Selain itu, korban tewas kerangkeng lainnya pria berinisial U terjadi pada tahun 2015 lalu. Polisi belum mau membeberkan lebih lanjut soal U yang diduga korban tewas dianiaya.(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved