Puasa di Negeri Orang

Jalani Ramadan Pertama di Jepang, Hazna Rindu Suasana Tarawih dan Nasi Padang

Kisah warga Kota Medan yang kini tinggal di Jepang saat menjalani ibadah Ramadan. Berikut ini kisahnya

Editor: Array A Argus
HO
Hazna Sartiva saat berfoto bersama suami dan anak-anaknya menggunakan Kimono di Matsuyama, Jepang beberapa waktu lalu. Saat ini, wanita asal Medan ini tengah menjalani puasa di Kota Matsuyama selama hampir 14 jam. 

Dengan bertemu sesama muslim di pusat ibadah umat muslim di Matsuyama.

"Terutama saat bertemu bersama masyarakat Indonesia di sini. Sedikit mengurangi rasa rindu dengan suasana Ramadan di Medan," ucapnya.

Merantau ke Jepang merupakan pengalaman pertama kali bagi Hazna ke luar negeri.

Sebelumnya, ia sempat merantau sejak SMP untuk menempuh pendidikan di Pondok Pesantren.

Hazna bercerita, pelaksanaan waktu puasa di Jepang pun sangat berbeda jika dibandingkan di Indonesia.

Durasi puasa di Jepang hampir 14 jam dalam satu hari.

"Puasa di sini sangat berbeda dengan di Indonesia, waktu imsak berubah setiap hari, dan waktu berbuka juga berubah setiap hari. Kebetulan sekarang mau masuk musim panas, jadi waktu siang lebih lama dari malam. Puasanya hampir 14 jam," ucapnya.

Hazna mengatakan, karena mayoritas masyarakat tak menjalankan ibadah puasa, maka tak ada pula libur baik saat menyambut puasa maupun saat lebaran.

"Keseharian sama saja seperti hari biasa. Tidak ada yang berbeda. Seperti tahun sebelumnya, tidak ada libur lebaran di sini, dan semua akan berjalan seperti hari biasa saja," ujarnya.

Susah Cari Makanan Halal

Wanita yang sempat berprofesi sebagai guru Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah itu pun mengaku susah mencari makanan halal selama di Jepang.

Untuk itu, ia biasanya memilih memasak makanannya sendiri di rumah.

"Kalau masak sendiri kan lebih terasa masakan Indonesianya," katanya.

Selain itu, untuk mencari bahan masakan halal, Hazna harus pergi ke Supermarket yang menyediakan makanan halal.

Karena tak semua Supermarket menyediakan makanan halal di Matsuyama.

"Harus pintar pintar memilih barang yang akan dibeli. Biasanya dengan menggunakan aplikasi Halal Japan, ataupun dengan membaca ingredients dari produk tersebut," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved