Rusia vs Ukraina
UMAT Muslim Ukraina yang Terlupakan, Rayakan Ramadhan di Tengah Perang, Sudah Dua Kali Menderita
KETIKA Umat Muslim di Ukraina Rayakan Ramadhan di Tengah Perang, Militer Rusia Gunakan Titik Kumpul di Gereja Ortodoks
Editor:
AbdiTumanggor
hidayatullah.com
RAYAKAN RAMADHAN DI TENGAH PERANG UKRAINA: Umat Muslim Tatar-Krimea telah dua kali menderita akibat kekejaman Rusia. Kini, masih kembali terjepit dengan perang di Ukraina. Perang menimbulkan banyak korban jiwa dan kekhawatiran atas warga sipil yang tinggal di Ukraina, terutama minoritas Muslim Tatar Krimea. Tatar Krimea adalah orang-orang Muslim Turki, yang telah diusir dari rumah mereka pada tahun 1944 dan 2014. Serangan Rusia ke Ukraina mencatatkan seorang anak laki-laki Muslim Tatar Krimea berusia 17 tahun menjadi korban pertama. Korban tinggal di desa Semihatka, dekat Genicesk, Kherson, Ukraina. Tatar Krimea adalah etnis minoritas Muslim yang berasal dari Semenanjung Krimea, di pantai utara Laut Hitam. Mereka telah diperlakukan tidak bersahabat, bahkan sampai pada pangusiran. Semenjak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, dan semenanjung itu menjadi dua Muslim Tatar Krimea kembali ke tanah air mereka. Namun kini, mereka harus kembali terjepit dengan aksi Rusia yang menyerang Ukraina. Mereka adalah muslim yang terlupakan. Delapan tahun lalu, Federasi Rusia mencaplok Semenanjung Krimea setelah pasukan tak bertanda berbaris ke wilayah Ukraina dan mengambil alih parlemen lokal. Dalam enam bulan pertama tahun ini, Tatar Krimea yang telah tinggal di semenanjung itu setidaknya sejak abad ke-15, menyumbang sebagian besar jumlah aksi penangkapan — sekitar 138 dari 200 — yang dilakukan oleh otoritas Federasi Rusia. Angka-angka, yang dirilis oleh Pusat Sumber Daya Tatar Krimea (CTRC), sebuah organisasi non-pemerintah, hanya menceritakan sebagian kecil dari kisah lengkap ketidakadilan dan pelecehan yang telah dialami masyarakat sejak pencaplokan semenanjung itu. Dari 73 penggeledahan rumah yang tercatat, 55 dilakukan di rumah-rumah minoritas Tatar, dan dari 69 penahanan, 57 adalah dari Tatar Krimea, menurut CTRC. Saat ini, Tatar Krimea tidak dapat menikmati keamanan dan kenyamanan bahkan di tanah leluhur mereka. Namun, mereka tidak asing dengan penindasan dan pelecehan. (hidayatullah).
Sementara pembicaraan damai di Turki pada 29 Maret 2022 lalu, berakhir tanpa ada kesepakatan.
Ukraina dan sekutunya mengatakan, pasukan Rusia telah dipaksa mundur kembali setelah mengalami kerugian besar karena logistik yang buruk dan perlawanan keras dari Ukraina.
Selama 10 hari terakhir, pasukan Ukraina telah merebut kembali kota Kyiv.
Mereka juga berhasil mematahkan pengepungan Sumy di timur dan memukul mundur pasukan Rusia yang maju ke Mykolaiv di selatan, demikian klaim Ukraina.
(*/tribun-medan.com/kompas.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Umat-muslim-di-Ukraina.jpg)