Rusia vs Ukraina
Mantan Presiden AS Donald Trump Disebut Pengkhianat, Ini Penyebabnya!
Donald Trump mengeklaim bahwa istri Wali Kota Moskwa memberikan 3,5 juta dollar AS (Rp 50 miliar) kepada Hunter Biden.
Kini Trump kembali dikritik atas permohonan bantuan ke Putin di tengah perang di Ukraina, di mana Rusia dituduh melakukan kejahatan perang dengan sengaja menargetkan warga sipil dan rumah sakit.
"Presiden Biden adalah panglima tertinggi Amerika; kami berada di ambang perang terbuka dengan Rusia; Putin jelas merupakan musuh Amerika,” kata penulis, jurnalis, dan pengacara Seth Abramson.
"Jadi orang akan berpikir bahwa informasi apa pun yang dirilis Putin tentang panglima tertinggi kami adalah bohong—tetapi Trump sekarang (justru) memohon bantuan Putin. Pengkhianatan terbuka."
Anggota DPR AS Ted Lieu, seorang Demokrat California, dalam unggahannya di Twitter membandingkan tanggapan Biden dengan Trump di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dan mengaku bangga dengan Presiden saat ini dibanding pendahulunya.
"Vladimir Putin adalah penjahat perang dan penjagal. Berikut dua komentar (tentangnya) : Presiden Biden: Orang ini tidak dapat tetap berkuasa. Trump: Tolong bantu saya Vladimir.”
Jaime Harrison menambahkan, "Trump, pemimpin GOP (Partai Republik), mencintai Putin lebih dari dia mencintai Amerika. Telah terbukti untuk sementara bahwa pria itu sangat membutuhkan bantuan profesional."
Richard Painter, pengacara dan mantan kepala pengacara etika Gedung Putih di bawah pemerintahan George W Bush, menggambarkan Trump sebagai "bajingan dan pengkhianat" atas komentarnya.
Sementara pembuat film Andy Ostroy berkata, "Pengkhianat ini sekarang mencari keuntungan pribadi dari musuh brutal Amerika, yang secara harfiah membantai pria, wanita, wanita hamil, anak-anak, dan bayi yang tidak bersalah dan menghancurkan kota-kota."
Berbicara kepada Newsweek, Thomas Gift, direktur pendiri University College London's Centre on US Politics, menambahkan, "Ketika seluruh dunia melihat agresi Rusia dengan ngeri, Trump, dengan gaya khas Trumpian, melihat peluang emas untuk mempertahankan namanya di berita utama—dan berhasil.”
“Ketika Joe Biden mengungkapkan kemarahan moralnya atas Putin—mengakui bahwa dia secara pribadi ingin pemimpin Rusia digulingkan dari kekuasaan dan melabelinya sebagai 'penjahat perang'—Trump justru meminta dukungan dari musuh yang sama. Sangat kontras," kritiknya.
Pernyataan terbaru Trump juga muncul setelah dia memuji Putin sebagai "jenius dan cerdas" atas taktiknya yang bersiap untuk invasi habis-habisan ke Ukraina pada akhir Februari.
Trump Bawa Sejumlah Dokumen Rahasia Negara ke Rumah Setelah Lengser
Donald Trump diduga membawa sejumlah dokumen rahasia negara ke rumahnya di Florida setelah lengser dari jabatannya.
Laporan tersebut disampaikan oleh Administrasi Arsip dan Catatan Nasional AS (NARA) dalam sebuah surat kepada Kongres AS pada Jumat (18/2/2022) lalu.
Dalam laporannya, NARA menemukan 15 kotak dokumen di kediaman prbadi Trump di Florida, sebagaimana dilansir Reuters.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/donald-trump-002.jpg)