Wahyono, Petani dari Asahan Ini Pilih Bersepeda 30 Km ke Kota Tanjungbalai di Hari Kemerdekaan
Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan. Seperti Wahyono. Dia mengayuh sepeda dari Tanjungbalai ke Kisaran
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,ASAHAN-Wahyono, petani asal Desa Pasiran, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan ini punya cara sendiri dalam memaknai hari kemerdekaan.
Lelaki berusia 55 tahun ini lebih memilih bersepeda dari Kota Tanjungbalai menuju Kisaran dengan jarak tempuh 30 Km.
Bermodalkan sepeda yang sudah dimakan usai, Wahyono sendirian berangkat dari rumahnya membawa perbekalan seadanya.
Baca juga: Pakai Bahasa Isyarat, Kelompok Tunarungu Begitu Semangat Laksanakan Upacara Kemerdekaan
Uniknya, sepeda tua yang dibawa Wahyono dibalut dengan plastik berwarna merah dan putih.
"Tadi malam ini saya hias. Pakai alat seadanya saja," kata Wahyono, Selasa (17/8/2021).
Selain menghias sepedanya dengan plastik merah dan putih, Wahyono juga membawa cangkul.
Cangkul tersebut diikatnya di bagian belakang sepeda.
Ketika ditanya kenapa dirinya membawa cangkul, Wahyono mengatakan bahwa dia ingin menunjukkan identitas dirinya.
Baca juga: Dua Orang Napi Lapas Klas IIB Tanjungbalai Langsung Bebas di Hari Kemerdekaan
Wahyono bangga menjadi seorang petani.
"Saya cinta Indonesia. Jadi setiap tahun saya lakukan hal seperti ini," katanya tertawa.
Lantaran di Kota Tanjungbalai tidak ada pawai dan kegiatan yang mencolok, Wahyono kemudian putar arah ke alun-alun Kota Kisaran.
Bagi Wahyono, kemerdekaan Indonesia merupakan hadih terbesar dari para pahlawan bangsa.
Karena dirinya cuma seorang petani, Wahyono mengaku hanya bisa berkeliling dengan sepeda untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 76 kali ini.(cr2/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/wahyono-petani-asahan.jpg)