Breaking News

Sosok Irwin Perdana Nasution, Mahasiswa Poltekpar Medan Meninggal Diduga Setelah Vaksin

Ia mengatakan Irwin merupakan anak yang penurut terhadap orang tua dan termasuk orang yang berprestasi di lingkungan sekolahannya.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/Victory Arrival
Rahma Dewi (42) ibunda Irwin Perdana Nasution memperlihatkan foto anaknya saat divaksin 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Irwin Perdana Nasution mahasiswa semester enam yang kuliah di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan merupakan anak yatim semenjak kelas 3 SMP.

Rahma Dewi, ibu Irwin menceritakan kisah anaknya yang sudah ditinggalkan sang ayah semasa kecil, sehingga ia mempunyai sikap yang lebih dewasa.

Baca juga: KABAR DUKA Datang dari Inul Daratista, Orang Tersayang Meninggal, Ingatkan Orang tak Percaya Covid

"Sejak SMP dia (Irwin) udah di tinggal ayahnya, dia kelas tiga adiknya kelas lima SD, kami hidup bertiga, aku kadang sudah seperti kaka, kadang seperti sabahat dan kadang diberlakukan sebagai orang tua karena kami bertiga yang di rumah,"

Mahasiswa Politeknik Pariwisata Medan Irwin Perdana Nasution (21) yang meninggal setelah divaksin bersama ibunya Rahma Dewi
Mahasiswa Politeknik Pariwisata Medan Irwin Perdana Nasution (21) yang meninggal setelah divaksin bersama ibunya Rahma Dewi (HO)

Baca juga: DERAI AIR MATA Rita Tak Bisa Berjumpa Sang Buah Hati yang Menderita Tumor Ganas di Mata

"Dia anak yang paling besar, dia udah seperti ayah bagi adiknya, dia yang mengajari tugas-tugas sekolah adiknya kalau tidak tahu, kalau ada masalah adiknya selalu cerita sama dia, karena adiknya lebih kompak sama Irwin," ujar Dewi, saat ditemui di kediamannya, Jalan Karya Setia, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat Sabtu (24/7/2021).

Ia mengatakan Irwin merupakan anak yang penurut terhadap orang tua dan termasuk orang yang berprestasi di lingkungan sekolahannya.

"Kalau saya bilang nak gak boleh keluar meski udah janji sama temannya dia gak mau berkeras, dia pasti nurutin dia juga orang yang lumayan pintar, di sekolah kalau peringkat sepuluh besar masuk," jelasnya.

Dewi, menyesal kehadiran nya sebagai seorang ibu tidak bisa memberikan yang terbaik saat-saat anaknya butuh perhatian dari orang tua.

"Yang buat saya sedih, saya satu satunya orangtuanya tidak bisa memberikan yang terbaik saat dia membutuhkan, dia harus berjuang sendiri melawan sakit yang di deritanya, karena situasi yang seperti ini," ujarnya dengan meneteskan air mata.

Dewi juga harus mampu merasa tegar meski hatinya sangat berduka, terkadang saat adik lelaki Irwan bertanya tentang situasi meninggal abangnya.

"Keraguan saya kadang harus bisa saya sembunyikan, anak saya tinggal satu, tidak ada bapaknya, dia sama abangnya kemarin sama-sama melakukan vaksin, terjadi kenapa-kenapa sama dia, apa yang saya harapkan di hidup ini," ucapnya penuh harap semua akan baik-baik saja.

Baca juga: Buah Naga Punya Banyak Manfaat Bagi Ibu Hamil, Cegah Cacat hingga Bantu Pembentukan Otak

Irwin menghembuskan napas terakhirnya setelah melakukan usaha pengobatan dan pertolongan medis namun takdir seseorang siapa yang tau, Tuhan datang menjemputnya lebih awal.

Mahasiswa semester enam tersebut diduga meninggal setelah melakukan vaksin  Covid 19 yang di suntikan pada 5 Juli 2021 yang lalu.

Malam harinya Irwin demam tinggi, orangtuanya memberi obat pereda panas namaun ia semakin sakit dan akhirnya di bawa ke rumah sakit Imelda. 

(cr6/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved