Warga Mengeluh Biaya Paket Kremasi Jenazah Covid-19 Capai Rp 65 Juta
Pemerintah DKI Jakarta menelusuri keluhan warga soal paket kremasi dengan biaya yang tinggi, hingga mencapai angka Rp 65 juta.
TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta menelusuri keluhan warga soal paket kremasi dengan biaya yang tinggi, hingga mencapai angka Rp 65 juta.
Kepala Distamhut Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, memastikan bahwa petugas Palang Hitam Distamhut Provinsi DKI Jakarta hanya memberikan informasi kepada RS dan keluarga terkait lokasi kremasi swasta yang menerima jenazah Covid-19 di luar Jakarta.
Selain itu petugas juga tidak mengantarkan jenazah ke luar kota karena meningkatnya pelayanan pemakaman di dalam kota.
“Kami telah menelusuri bahwa pada tanggal 12 Juli 2021, petugas kami tidak ada yang mengantar jenazah kremasi ke luar Jakarta. Jenazah yang dikremasi di Karawang dibawa sendiri oleh pihak keluarga."
"Petugas kami hanya menginformasikan bahwa krematorium di Jakarta tidak menerima kremasi jenazah Covid-19 dan yang dapat menerima adalah krematorium di luar Jakarta,” kata Suzi sebagaimana dikutip dari laman resmi ppid.jakara.go.id, Minggu (18/7/2021).
Untuk mencegah terjadinya kejadian serupa, Suzi mengimbau kepada Yayasan Kremasi agar bersurat ke RS terkait penjadwalan kremasi beserta tarifnya.
Supaya nanti tidak terjadi tawar-menawar di lapangan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atau oknum yang merugikan masyarakat.
Calo Pelayanan Mobil Jenazah dan Petak Makam
Suzi meminta kepada masyarakat agar dapat mencatat nama, mengambil foto wajah, dan melaporkan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Apabila ada oknum yang mengaku petugas Distamhut Provinsi DKI Jakarta dan meminta uang.
Jika terbukti oknum tersebut adalah pegawai Distamhut, Suzi berjanji akan menindak tegas.
"Jika oknum tersebut benar pegawai kami, maka Pemprov DKI Jakarta akan langsung menindak tegas. Namun, jika bukan pegawai, Pemprov DKI Jakarta akan melaporkan ke Kepolisian untuk proses lebih lanjut," ujarnya.
Lebih lanjut Suzi menyarankan masyarakat agar tidak berubungan langsung, baik dengan calo untuk pelayanan mobil jenazah maupun petak makam.
Karena pihak RS sudah secara otomatis menghubungi Distamhut DKI Jakarta
“Kami sarankan juga kepada warga agar tidak berhubungan dengan calo untuk pelayanan mobil jenazah dan petak makam, karena pihak RS sudah secara otomatis menghubungi Distamhut DKI Jakarta. Jika warga meninggal di rumah, segera hubungi RT/RW dan Puskesmas Kecamatan,” imbau Suzi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/peti_mati_krmatorium.jpg)