Positif Covid-19, 18 Orang Santriwati Rumah Tahfiz di Medan Helvetia Diisolasi di RS Royal Prima
Menurutnya, kronologi awal klaster Rumah Tahfiz ini adalah saat adanya seorang guru di rumah Tahfiz yang baru saja pulang dari luar kota.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Sebanyak 18 orang santriwati di sebuah rumah Tahfiz di Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia terpapar Covid-19.
Puluhan santriwati ini dibawa ke Rumah Sakit Royal Prima untuk menjalani isolasi pasien Covid-19 pada Kamis (1/7/2021).
Camat Medan Helvetia, Andi Siregar membenarkan hal ini. Ia mengatakan meskipun terdapat 18 santriwati yang dinyatakan positif Covis-19, lingkungan tempat Rumah Tahfiz tersebut tidak menjalani isolasi lingkungan.
Baca juga: LINK Live Streaming Italia Vs Belgia, Youri Tielemans Puji Kuatnya Lini Tengah Gli Azzuri
"Iya benar, ada 18 orang yang positif. Tapi bukan isolasi lingkungan. Karena kalau isolasi lingkungan itukan yang terpapar lebih dari lima rumah dalam satu lingkungan," ujar Andi, Kamis.
Dikatakan Andi, Rumah Tahfiz ini sejenis rumah yang menampung para penghafal Al Quran perempuan.
Menurutnya, kronologi awal klaster Rumah Tahfiz ini adalah saat adanya seorang guru di rumah Tahfiz yang baru saja pulang dari luar kota dan merasa tidak enak badan.
"Awalnya memang kebetulan ada guru mereka baru melakukan perjalanan dari Solo. Kemudian sampai ke Medan, pergi lagi ke Tapsel, pulang dari Tapsel dia rasa tidak enak badan.
Jadi dia swab di USU total ada tiga orang mereka yang swab. Ternyata tiga orang yang melakukan swab itu positif. Sekitar Hari minggu kami dapat kabar," ungkap Andi.
Setelah diketahui hasil tiga orang tersebut positif, Andi menuturkan pihak kecamatan langsung melakukan tracing berupa tes PCR yang dilakukan ke 24 santriwati.
"Nah setelah itu langsung lah kami lakukan tracing, karena itu hari libur, kami lakukan tes PCR hari Senin. Itu ada 24 orang diswab, dari situ dapat hasil bahwa 18 orang positif. Itu Tes PCR di Puskesmas Helvetia," katanya.
Andi mengatakan dari total 18 yang dinyatakan positif Covid-19, tak hanya santriwati namun juga ada guru tahfiz.
Baca juga: SIAPA SOSOK Mbak You, Pernah Meramal Kapan Jokowi Lengser, Bencana dan Kecelakaan Pesawat Terjadi
Setelah mendapatkan kabar ada 18 orang yang positif, Andi mengaku pihaknya langsung melaporkan ke Wali Kota Medan.
"Kami kan dapat hasil hari Senin kemarin tes nya hasilnya kami laporkan ke Pak Wali rupanya sudah 18. Jadi pak Wali sekalian meninjau tadi," tuturnya.
Awalnya, kata Andi, 18 santriwati dan guru tersebut menolak dilakukan isolasi di Rumah sakit. Sementara kondisi Rumah Tahfiz tersebut tidak layak sebagai tempat isolasi mandiri.
"Awalnya mereka itu tidak mau diisolasi di tempat lain. Sementara di asrama itu tidak memungkinkan tempatnya. Karena dia hanya rumah, tiga kamar, kemudian anak-anak itu ada 30 orang sama guru-gurunya," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sebanyak-18-orang-santriwati-di-sebuah-rumah-tahfiz-di-kelurahan-tanjung-gusta.jpg)