Sholat Gerhana Bulan
Bukan Pertanda Bahaya, Waktu Sholat Gerhana Bulan di Medan 2 Rakaat, Lengkap Niat dan Tata Cara
Ketua Majelis Ulama Indonesia Sumut, Maratua Simanjuntak mengatakan, kalau fenomena ini tidak ada kaitannya dengan bencana, apalagi pandemi Covid-19
Sehingga salat gerhana dapat dilaksanakan setelah salat Magrib atau setelah salat Isya hingga akhir gerhana sebagian pukul 20.52 WITA.
Sementara di Medan, gerhana sebagian mulai sekitar pukul 16.44 WIB, sedangkan waktu Magrib sekitar pukul 18.33 WIB dan waktu Isya sekitar pukul 19.48 WIB.
Dengan demikian, salat gerhana hanya dapat dilaksanakan setelah salat Magrib hingga akhir gerhana sebagian pukul 19.52 WIB atau sampai dengan waktu Isya.
Selengkapnya Maklumat Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah tentang Salat Gerhana Bulan pada 26 Mei 2021 dapat Anda akses di sini.
Baca juga: Salat Gerhana Bulan Total di Masjid Raya Al Mashun Dibatasi, Gerbang Ditutup bila Jemaah Ramai
Bacaan Niat Salat Gerhana Bulan
Bila shalat gerhana Bulan dilakukan secara berjamaah niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ.
Bila dikerjakan sendirian niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Baca juga: Gerhana Bulan Total - Inilah Anjuran MUI bagi Umat Islam untuk Menunaikan Salat Gerhana
Tata Cara Salat Gerhana
Berikut Tribunnews kutip dari Kemenag, tatacara salat gerhana adalah sebagai berikut:
- a. Berniat di dalam hati
- b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
- c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih).
- Hal tersebut sesuai dalam hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah:
- “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika salat gerhana.”(HR. ukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
- d. Ruku’ sambil memanjangkannya
- e. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
- f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat al quran.
- Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
- g. Ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
- h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
- i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali
- j. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
- k. Salam.
Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar, bersedekah.
Jumlah Al-Fatihah, rukuk, dan iktidal dalam 2 rakaat shalat gerhana ini berjumlah 4 kali.(Tribunnews.com/Widya)
(*/ Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Shalat Gerhana: Tata Cara Shalat Khusuf, Lengkap dengan Bacaan Niat Jamaah atau Sendiri
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/fase-gerhana-bulan_20180130_081429.jpg)