Soal Nasib Palestina, Janji Erdogan Dinanti Umat Muslim Rebut Al Aqsa dari Israel

Kementerian Kesehatan tidak merinci penyebab kematian, tetapi setidaknya tujuh anggota satu keluarga, termasuk tiga anak, tewas dalam ledakan di Gaza utara.

Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang sejumlah sasaran Hamas sebagai tanggapan atas tembakan roket yang terus-menerus keluar dari Gaza, mengklaim delapan militan diserang.

Rentetan itu dimulai setelah ratusan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di sebuah situs keagamaan di Yerusalem.

Serangan sore hari di kota suci yang disengketakan itu meningkatkan ketegangan yang sudah meningkat di seluruh wilayah setelah berminggu-minggu konfrontasi antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina yang mengancam akan menjadi konflik yang lebih luas.

Baca juga: Wamenag RI Zainut Tauhid Kutuk Serangan Israel ke Warga Palestina, Apakah Palestina Sudah Merdeka?

Perdana Menteri - PM Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan operasi terbuka terhadap penguasa militan Hamas Gaza, menuduh mereka melewati "garis merah" dengan tembakan roket terbaru, dan menjanjikan tanggapan yang keras.

"Siapapun yang menyerang kami akan membayar mahal," katanya, memperingatkan bahwa pertempuran bisa "berlanjut untuk sementara waktu".

Militer Israel mengatakan lebih dari 50 roket ditembakkan ke Israel sepanjang malam, sebagian besar ditujukan ke kota-kota Israel selatan di dekat perbatasan.

Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan enam roket diarahkan ke Yerusalem, yang jaraknya 60 mil.

Itu diyakini sebagai serangan roket pertama di kota itu sejak perang 2014.

Tak lama setelah sirene dibunyikan, ledakan terdengar di Yerusalem.

Satu roket jatuh di pinggiran barat kota, merusak ringan sebuah rumah dan menyebabkan kebakaran semak.

Tentara Israel mengatakan satu roket dicegat dan yang lainnya jatuh di area terbuka.

Tentara Israel mengatakan seorang warga sipil Israel di selatan negara itu menderita luka ringan ketika sebuah kendaraan dihantam oleh rudal anti-tank dari Gaza.

Baca juga: PENDUDUK Palestina Terancam Punah, Inilah Cara Tahanan Pria Agar Bisa Mendapat Keturunan

Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, mengatakan serangan di Yerusalem adalah tanggapan atas apa yang disebutnya Israel. "Kejahatan dan agresi" di kota.

"Ini adalah pesan yang harus dipahami musuh dengan baik," katanya.