Kondisi Myanmar Makin Mencekam, Junta Militer Menembaki Pekerja Medis, Huru-hara Lumpuhkan Ekonomi
PARA pekerja medis di Kota Mandalay, Myanmar diberondong oleh junta militer, Kamis (15/4/2021).Alhasil, disebutkan beberapa orang korban keganasan
TRIBUN-MEDAN.COM- PARA pekerja medis di Kota Mandalay, Myanmar diberondong oleh junta militer, Kamis (15/4/2021).
Alhasil, disebutkan beberapa orang menjadi korban keganasan dari rezim militer.
Mereka menggelar unjukrasa untuk melawan militer yang menggulingkan pemerintahan terpilih yang dipimpin Aung San Suu Kyi.
Tidak sedikit petugas medis kampanye melawan kudeta di Kota Mandalay.
Akan tetapi, militer membubarkan mereka bahkan menembaki para pengunjuk rasa.
Baca juga: Ya Ampun Sekdes Lecehkan Anak di Bawah Umur, Berkali-kali Korban Dirayu, Iming-iming Rp 35 Ribu
Baca juga: Wulan Guritno Terima Ucapan Ulangtahun dari Mantan Suaminya: Kamu akan Jadi Ibu untuk Anak-anakku
Baca juga: SEDIHNYA 19 Dokter Diadili Junta Militer Myanmar, Dituduh Terlibat Pembangkangan Sipil, tanpa Bukti
Baca juga: BIASA Menampung Ratusan Jemaah, Kini Masjid di London Kirim Makanan Berbuka untuk Tenaga Medis
Kantor berita BBC berbahasa Myanmar juga melaporkan tindakan keras militer terhadap massa aksi protes dari para pekerja medis.
Seorang juru bicara junta tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Kudeta ini telah menjerumuskan Myanmar ke dalam krisis setelah 10 tahun melangkah menuju negara demokratis, dengan aksi protes harian.
Dan, kampanye pembangkangan sipil, termasuk mogok kerja oleh para pekerja di banyak sektor yang telah membuat ekonomi terhenti.
Liburan Tahun Baru lima hari, yang dikenal sebagai Thingyan, dimulai pada hari Selasa tetapi aktivis pro-demokrasi membatalkan perayaan yang biasa untuk fokus pada aksi mereka terhadap para jenderal yang merebut kekuasaan.
Militer mengklaim aksi protes berkurang.
Sebuah kelompok aktivis, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan 715 demonstran sejak digulingkannya pemerintahan Suu Kyi.
Baca juga: Seorang Anggota Polisi Digerebek Warga, Tengah Malam Masuk ke Rumah Warga, Ngumpet di Kamar Mandi
Baca juga: Ketika Fajar Umbara Pelototi Yuyun Sukawati, Menyeramkan Seperti Mau Menerkam
Baca juga: Pantas Anna Maria Tergila-gila sama Roy Marten, Parasnya Super Ganteng saat SMA: E Buset !
Demonstran Myanmar Gelar Aksi Protes "Berdarah" terhadap Militer
Demonstran anti-kudeta Myanmar memercikkan cat merah dan pewarna di jalan-jalan dan tanda-tanda di luar kantor pemerintah pada Rabu (14/4/2021).
Cat merah itu sebagai lambang darah orang-orang yang tewas dalam aksi protes terhadap junta militer dan mendapatkan tindakan brutal dan kekerasan dari aparat keamanan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/demonstran-myanmar-2.jpg)