Laut China Selatan (LCS) Memanas, Kapal Perang China Kejar Kapal Filipina yang Membawa Wartawan

Tiba-tiba, kapal yang ditumpangi jurnalis tersebut dikejar oleh sebuah kapal Penjaga Pantai China dan dua kapal tempur cepat milik angkatan laut China

Editor: AbdiTumanggor
us navy
Kapal induk USS Theodore Roosevelt dan kapal pengawalnya bertolak ke Laut China Selatan (LCS). 

AS menyebutnya sebagai tindakan yang mengintimidasi, memprovokasi, dan mengancam negara lain.

Sementara China berkilah mengatakan bahwa kapal-kapal itu hanya berlindung dari cuaca buruk di laut.

Kedubes <a href='https://tribunmedan.cfd/tag/china' title='China'>China</a> Sebut Amerika Melebih-lebihkan Situasi Laut <a href='https://tribunmedan.cfd/tag/china' title='China'>China</a> Selatan -  Tribun Jogja

Sebelumnya, China - Singapura Gelar Latihan Perang Bersama di LCS

Dalam pewartaan sebelumnya, Angkatan laut China dan Singapura menggelar latihan bersama di Laut China Selatan yang disengketakan pada Rabu (24/2/2021) lalu.

Kementerian Pertahanan China mengumumkan latihan tersebut melalui sebuah pernyataan sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.

Juru Bicara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China Gao Xiucheng mengatakan, latihan tersebut mempraktikkan latihan formasi, manuver, dan pemisahan armada kapal.

Selain itu, latihan tersebut juga mencakup komunikasi, pencarian, penyelamatan, dan operasi lainnya. “Latihan tersebut merupakan hasil dari konsensus yang dicapai oleh angkatan laut kedua negara,” ujar Gao.

Dia menambahkan, latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan rasa saling percaya, memperdalam persahabatan, dan mempromosikan kerja sama.

“Juga bersama-sama mempromosikan pembangunan komunitas maritim bersama di masa depan,” sambung Gao.

Latihan tersebut dilakukan ketika AS, bersama dengan sekutunya Australia, Jepang, Korsel, Filipina, Taiwan, dan India, melanjutkan upaya untuk mengekang pengaruh Beijing yang semakin meluas di wilayah tersebut. Sementara, China, Korut, Rusia dan Singapura terlibat dalam latihan perang bersama. Sementara, hubungan Malaysia dan Korea Utara, juga sedang memanas-manasnya.

Laut China Selatan meliputi area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi dan Beijing mengeklaim kedaulatannya atas sekitar 90 persen dari perairan tersebut.

Beberapa negara seperti Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam memiliki klaim teritorial yang tumpang tindih di wilayah tersebut.

Peneliti senior di PLA Naval Military Studies Research Institute Zhang Junshe mengatakan, Laut China Selatan adalah jalur pelayaran internasional yang penting dengan 100.000 kapal dari berbagai negara melewatinya setiap tahun. Baca juga: TERNYATA Laut China Selatan Bisa Hasilkan Rp 71.957 Triliun Per Tahun, Pantasan China Ngotot

Indonesia Bisa Jadi Penengah Ketegangan di Laut China Selatan, Menhan AS Telepon Menhan RI Prabowo

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved