TRIBUNWIKI
Patrick Lumbanraja, Putra Daerah yang Kembali ke Balige Bangun Bank Sampah
Ia sadar bahwa ternyata membangun kampung adalah sebuah panggilan jiwa.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE – Seorang putra Balige Patrick Lumbanraja yang sudah melanglangbuana selama 20 tahun lebih di Bali, ia kembali ke kampung halamannya, Balige, Kabupaten Toba.
Tepatnya pada tahun 2015, ia bersama keluarga kembali ke kampung halamannya dengan tujuan membangun kampung halaman, memberi hati terhadap pariwisata.
Berawal dari pertemuan pasangan keluarga Jerman–Bali, ia sadar bahwa ternyata membangun kampung adalah sebuah panggilan jiwa.
Pada tahun 2012, ia ditemui oleh keluarga tersebut dan menanyai dirinya terkait apa yang harus dilakukan untuk membangun Kota Bali.
Baca juga: Besok, Helikopter Buatan Tukang Las di Asahan Akan Diuji Coba
“Lebih dari dua puluh tahun, saya tinggal di Bali dan memang ada bisikan yang tak bisa saya elakkan untuk pulang kampung ke Balige ini.
Dia (pasangan keluarga Jerman–Bali) bertanya samaku, apa yang bisa kulakukan untuk Bali ini. Saya sadar bahwa saya juga perantau di sana dan kepada saya apa yang harus dibuat untuk kawasan tersebut.
Masa saya tanya? Inilah sebuah pertanyaan besar dan sekaligus membuat hatiku terenyuh,” ujarnya saat disambangi di Balige pada Sabtu (27/3/2021).
Dari ceritanya, ia telah banyak belajar perihal keramahtamahan, kebersihan, dan kenyamanan bagi para pengunjung.
Secara langsung, ia melihat bagaimana seluruh sektor kehidupan masyarakat di Bali bermuara pada pariwisata.
Dengan demikian, ia yakin bahwa hal tersebut bisa terjadi di Toba jika berani memulai dari hal-hal kecil dan praktis.
Baca juga: Sandiaga Uno Resmikan Gedung Baru Politeknik Pariwisata Medan
Hal inilah yang membuatnya termenung dan menentukan tujuan hidup di kampung halamannya.
Berawal dari kegelisahan hati akan banyaknya sampah di kawasan Balige, sebagai lokasi pariwisata yang dinobatkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Terbukti, sejumlah menteri datang ke kawasan Toba untuk melihat secara langsung perkembangan di bidang pariwisata.
Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir ini, setidaknya ada empat menteri yang datang ke kawasan Toba.
Pemikiran dengan sejumlah kaum muda pada acara Seribu Tenda pada Juni 2019 muncul saat melihat banyaknya sampah di lokasi pariwisata.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/patrick-lumbanraja-pemerhati-sampah-di-toba-dengan-adanya-gerakan-toba-bersih.jpg)