Opini

Ketika Mesin Pembodohan Itu Ada di Jempol Kanan

Perkembangan interaksi sosial dunia maya semakin hari semakin mudah, murah tetapi penuh kedangkalan yang pada gilirannya...

Editor: AbdiTumanggor
Ilustrasi/Deherba

Maaf, peryataan saya ini tentu terasa sangat pedas dan mungkin akan ada yang mengatakan tak berdasar. Tetapi seperti saya sebutkan di atas, saya mencoba mengambil bandul yang paling esktrim dari perkembangan media sosial.  

Kita tentu masih mengingat perjalanan sejarah dunai IT dari wordpress, kini facebook, youtube, lalu muncul instagram, pupuler juga V-blog.

Terjadi perubahan cepat dalam cara berinteraksi kita, dari bentuk tulisan yang panjang –panjang (baca : Wordpress), lalu facebook, kini sibuk dengan gambar dan video (baca: instagram dan v-blog).

Semua platform ini kita perloleh dengan cukup memiliki sebuah smartphone dalam genggaman tangan.  Menarik, mudah dan murah.Tetapi persis pada titik inilah saya ingin mengarisbawahi bahwa tersembunyi (bahaya yang disembunyikan, mungkin?) dari smartphone.

Semakin jarang orang akan menulis dengan uraian yang panjang , semua semakin cepat, pendek, dan akhirnya tanpa tulisan.

Media komunikasi kita diarahkan dengan sengaja, kepada media tanpa tulisan, lihat saja tren ngeblok sudah tidak lagi jadi buah bibir, twitter dengan 140 karakternya sudah berada di lorong ujung, yang sedang tren adalah instragram yang notabene adalah platform untuk berbagi foto, dan tentu saja yang terakhir adalah vlog.

Semua kejadian ini bukan sesuatu yang terjadi kebetulan saja, tetapi sudah direncanakan sedemikian matang. Sudut datang sama besarnya dengan sutu pantul. Besarnya sumbangan teknologi komunikasi, sama besarnya dengan kerusakan yang ia timbulkan.

Situasi inilah yang menurut saya sedang dinantikan oleh mereka yang diuntungkan. Tidak heran bila saya mengatakan bahwa mesin pembodohan itu ada di jempol kanan Anda. (*) 

Penulis Advent Tambun (0818567924), adalah Inisiator Sinabung Jazz, pendiri www.indonesianoticia.com (koran online berbahasa spanyol), penggagas Sinabung Karo Jazz 2017, lulusan STFT Filsafat Driyarkara (2000) Master Pengajaran Bahasa Spanyol (2008). 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved