Penembakan
Penembak Kuna Si Pemilik Toko Airsoft Gun Diduga Pembunuh Bayaran, Simak Rentetan Penyerangannya
"Selain diduga orang suruhan, penembak Kuna ini saya yakini sudah terlatih dan profesional,"
"Saya sempat dengar suara letupan. Saya kira suara knalpot sepeda motor," ungkap Andi. Beberapa saat kemudian, Andi mendengar suara teriakan seorang perempuan. Ia pun buru-buru keluar dari tokonya.
"Saya lihat, istri korban teriak sambil menangis. Korban sudah tidak sadarkan diri," ungkap Andi.
Pascakejadian, polisi dan Tim Identifikasi Polrestabes Medan mengisolasi tempat kejadian perkara (TKP).
Petugas meminta pengendara mobil, yang tadinya memarkir kendaraan di pinggir jalan dekat toko korban, untuk meninggalkan lokasi.
Berdasar hasil olah TKP sementara, polisi memunguti butiran biji besi menyerupai mimis, yang umumnya digunakan sebagai amunisi airgun. Amunisi airgun itu banyak ditemukan di pelataran toko Kuna.
Penyerangan yang Kedua Kalinya
Setelah ditembak orang tak dikenal di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Rabu (18/1/2017) pagi, jenazah Indra Gunawan alias Kuna dibawa ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan.
Di rumah sakit, muncul berbagai cerita dari kerabat korban. Menurut paman korban, Radha Krishna, keponakannya itu pernah diserang beberapa tahun lalu, tepatnya pertengahan 2014. Kuna hendak dihabisi sejumlah orang yang datang membawa senjata.
"Ini penyerangan yang kedua. Di tahun 2014, Kuna pernah diserang. Tapi penyerangan itu gagal," kata Radha, yang juga Ketua Hindu Dharma Indonesia. Menurut Radha, penyerangan yang dilakukan orang tak dikenal itu salah sasaran. Bukannya melukai Kuna, tapi pelaku menyerang pekerja Kuna.
"Penyerangan waktu itu juga serupa. Kuna ditunggu dari kejauhan. Namun, pelaku salah sasaran dan menghajar pekerja Kuna hingga mengalami robek di bagian kepala," kata Radha. Disinggung lebih lanjut mengenai pelaku,
Radha menggelengkan kepala. Pria berkemeja putih tersebut mengaku tak tahu menahu siapa pelakunya.
"Kami juga heran, kenapa mereka menyerang Kuna. Padahal Kuna ini enggak pernah berselisih paham dengan orang lain," ungkap Radha.
Begitupun, sambungnya, Kuna memang dikenal sebagai pribadi yang sangat vokal. Terlebih, ketika ada persoalan menyangkut organisasi keagamaan, Kuna selalu terdepan.
"Kuna ini aktif dalam berbagai organisasi di Medan. Dia ini merupakan Ketua Dewan Penasihat Pemuda Hindu," kata Radha. Berdasar penuturan Radha, Kuna juga aktif di KNPI Sumut. Ia menjabat sebagai Wakil Ketua IV.
Pencemaran Nama Baik
Kuna merupakan terlapor kasus dugaan pencemaran nama baik oleh Ketua Parisada Sumut Narensami dan Parisada Medan, S Siwaji Raja. Kuna dilaporkan ke Polda Sumut sesuai dengan Nomor : STTPL/172/II/2016/SPK III tanggal 15 Februari 2015. Dia disangka melanggar Pasal 27 (3) UU RI NO II Tahun 2008. Tentang ITE dan Pasal 310 KUHPidana.
Kuna dilaporkan berdasarkan status di Facebook Gadah Sutam. Dalam pemeriksaan ternyata, akun Facebook atas nama Gadah Sutam dikelola Kuna. Dengan tewasnya Kuna tertembak, penyidik Subdit II/Cyber Crime Direktorat (Dit) Reskrimsus Polda Sumut, terpaksa menghentikan penyidikan kasus dugaan pencemaran nama baik tersebut.
"Dengan tewasnya Kuna, otomatis kasus dugaan pencemaran nama dengan terlapor (Kuna) gugur demi hukum," ucap Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting melalui Kasubbid Penmas, AKBP MP Nainggolan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/kuna-atau-indra-gunawan_20170119_133725.jpg)