Pilkada Medan
REDI Belum Akui Kemenangan BENAR
Ketua Tim Pemenangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma (REDI), Bobby Oktavianus Zulkarnaen,
Laporan Wartawan Tribun Medan/Feriansyah Nasution
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua Tim Pemenangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma (REDI), Bobby Oktavianus Zulkarnaen, menegaskan timnya belum mengakui klaim kemenangan pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (BENAR) karena perhitungan dan penetapan resmi oleh KPU Medan belum usai. Sehingga, Bobby juga enggan mengucapkan selamat untuk pasangan BENAR.
"Ya belum lah. Karena kan belum tuntas dan masih ada lagi tahapan-tahapan yang harus dilalui. Kita proses perhitungan dan penetapan dari KPU Medan," ujar Bobby saat ditemui www.tribun-medan.com, Rabu (9/12/2015) malam, di Posko Tim Pemenangan REDI, Jln Gajah Mada, Medan.
Selain itu, Bobby juga mengatakan hasil real count yang dilakukan timnya belum tuntas disesuaikan dengan formulir C1 yang didapatkan dari para saksi yang tersebar di penjuru TPS Kota Medan.
"Kemungkinan agak malaman nanti akan selesai laporan dari tim IT (informasi teknologi) kita. Masih disingkronkan dengan C1," ujarnya menambahkan.
Namun, Bobby tidak mempersoalkan klaim kemenangan yang dilakukan pasangan BENAR bersama-sama timnya.
"Silahkan saja mereka klaim. Namun kan belum ada kepastian yang berkekuatan hukum," kata Bobby.
Bobby menegaskan kembali kekesalan mereka terhadap kinerja KPU Medan beserta jajaran hingga tingkat bawah, yang tidak mendistribusikan formulir C6 (undangan) secara baik.
"Tidak terdistribusikannya formulir C6 itu yang sangat kita sesalkan. Sehingga tingkat kehadiran masyarakat hanya sekitar 20 persen lebih. Padahal KPU Medan menjanjikan target partisipasi masyarakat sampai 75 persen. Kan sangat timpang antara target dan realitasnya," tukasnya.
Dia menyatakan, jika KPU Medan hanya mampu menghadirkan pemilih sekitar 20 persen. Lebih baik, Pilkada Medan tidak usah dilaksanakan.
"Kalau KPU hanya mampu menghadirkan a ngka 20 persen, bagus tidak usah Pilkada. Ditunjuk aja oleh KPU satu pasangan calon pemenangnya," ucapnya dengan penuh kesal.
Menurut Bobby tidak mungkin soal partisipasi pemilih dipersoalkan mereka sebelum ada fakta pada hari pelaksanaan pemungutan suara.
"Kan tidak mungkin kita persoalkan sebelum hari H. Dan saat itu mengapa KPU begitu yakin dengan target kehadiran 75 persen?. Kita kan orang Medan tentu tahu bagaimana kondisinya," ujarnya.
Selain menunggu penetapan KPU Medan terhadap hasil perolehan suara, Bobby menyebut, pihaknya masih masih mengumpulkan dan meramu bukti-bukti dugaan pelanggaran yang didapat mereka sebelum dan saat pelaksanaan pencoblosan.
"Belum bisa kami ungkapkan sekarang. Kalau pelanggaran-pelanggaran terus terang masih kami diskusikan. Yang paling jelas fatal saat ini adalah KPU Medan wanprestasi dan kurang gencar melakukan sosialisasi melalui media massa dan sebagainya.
KPU gagal menekan angka golput, padahal dijanjikan tingkat kehadiran ditarget 75 persen," tandasnya lagi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/ramadhan-pohan-berdiri-tribun-medancom_20151116_212452.jpg)