TRIBUN WIKI

Tuan Rondahaim Saragih, Napoleon-nya Orang Batak Calon Pahlawan Nasional

Tuan Rondahaim Saragih Garingging, yang juga dikenal sebagai Raja Raya Namabajan, lahir pada tahun 1828 di Juma Simandei, Sinondang, Pematang Raya.

|
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Microsoft Copilot/Tribun-medan.com
PAHLAWAN NASIONAL- Tuan Rondahaim Saragih, Raka ke 14 Kerajaan Raya diusulkan sebagai pahlawan nasional. Ia berjasa karena melawan Belanda yang ingin menjajah Indonesia wilayah Simalungun. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tuan Rondahaim Saragih masuk dalam daftar calon pahlawan nasional yang diajukan Kementerian Sosial (Kemensos).

Tuan Rondahaim Saragih Garingging adalah Raja ke 14 Kerajaan Raya.

Ia diusulkan sebagai pahlawan nasional karena jasa-jasanya terhadap Indonesia.

Baca juga: Profil Ran Takahashi, Pevoli Jepang Diisukan Selingkuh dengan Bintang Film Dewasa Saika Kawakita

Pada masa penjajahan dahulu kala, Tuan Rondahaim Saragih memimpin para pejuang di Simalungun dalam melawan penjajah Belanda.

Ia dikenal sebagai ahli strategi perang gerilya yang gigih dan tak pernah tunduk kepada penjajah, sehingga dijuluki "Napoleon der Bataks" atau Napoleon-nya orang Batak oleh Belanda.

Belanda kagum dengan taktik tempur Tuan Rondahaim Saragih, yang kemampuanya mirip dengan Napoleon Bonaparte, seorang pemimpin militer dan politik besar Eropa, yang memiliki keahlian strategi perang dan ketangguhan taktis. 

Di masa penjajahan dulu, Tuan Rondahaim Saragih membangun aliansi dengan para pejuang di Aceh untuk memperkuat perlawanan terhadap Belanda, dan meninggalkan warisan peninggalan berupa meriam dan dokumen sejarah perlawanan.

Baca juga: Profil Sanae Takaichi, Wanita Pertama Anak Polisi di Era Modern yang Jadi Perdana Menteri Jepang

MAKAM Tuan Rondahaim Saragih di Pamatang Raya Kabupaten Simalungun.
MAKAM Tuan Rondahaim Saragih di Pamatang Raya Kabupaten Simalungun. (TRIBUN MEDAN/ROYANDI)

Perjuangannya tidak hanya merepresentasikan perlawanan daerah, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan keteguhan bangsa Indonesia dalam melawan kolonialisme.

Pengusulan gelar Pahlawan Nasional ini juga merupakan aspirasi kuat dari masyarakat Simalungun sebagai bentuk pengakuan resmi negara atas jasa besar Tuan Rondahaim Saragih dalam membela harga diri rakyat dan Tanah Air Indonesia.

Selain itu, penghargaan Bintang Jasa Utama sudah pernah diberikan pada 1999 sebagai bentuk pengakuan atas jasanya.

Namun gelar Pahlawan Nasional belum resmi dianugerahkan hingga kini. 

Baca juga: SOSOK Marsinah, Wanita Pemberani Simbol Perjuangan Buruh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Profil Tuan Rondahaim Saragih

Tuan Rondahaim Saragih juga dikenal sebagai Raja Raya Namabajan.

Ia lahir pada tahun 1828 di Juma Simandei, Sinondang, Pematang Raya.

Tuan Rondahaim Saragih adalah penguasa Kerajaan Partuanan Raya (Kerajaan Raya) dan dikenal sebagai Raja ke-14 Kerajaan Raya.

Baca juga: Titi Gantung, Simpul Sejarah yang Pernah Jadi Pusat Penjualan Buku Bekas

Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin bersama Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga meresmikan gedung baru RSUD Tuan Rondahaim di Komplek Perkantoran SKPD Pemkab Simalungun, Kota Pematangraya, Kabupaten Simalungun, Rabu (28/2/2024)
Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin bersama Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga meresmikan gedung baru RSUD Tuan Rondahaim di Komplek Perkantoran SKPD Pemkab Simalungun, Kota Pematangraya, Kabupaten Simalungun, Rabu (28/2/2024) (istimewa)

Ayahnya adalah Tuan Jinmahadim Saragih Garingging, seorang penguasa sebelumnya, sedangkan ibunya adalah Puang Ramonta boru Purba Dasuha, seorang selir sehingga kehidupannya semasa kecil cukup sederhana.

Ia dididik dalam bahasa Melayu dan ilmu pemerintahan serta pernah tinggal di Kerajaan Padang di mana ia belajar banyak hal.

Tuan Rondahaim dikenal sebagai pemimpin perjuangan gigih melawan penjajah Belanda yang berusaha menguasai wilayah Simalungun dan sekitarnya.

Baca juga: Sejarah Candi Sipamutung: Candi Buddha Megah dari Abad ke-11

Tuan Rondahaim wafat pada sekitar Juli 1891 akibat penyakit yang dideritanya dan dimakamkan di Pematang Raya.

Belanda baru berhasil menguasai Kerajaan Raya sekitar tahun 1901, satu dekade setelah kematiannya.

Ia diakui sebagai pahlawan dan simbol perlawanan terhadap kolonialisme Belanda di wilayah Batak Simalungun.

Baca juga: Sejarah Masjid Syekh Zainal Abidin, Masjid Terua di Kota Padangsidimpuan

Biodata dan Kisah Singkat

  • Nama lengkap: Tuan Rondahaim Saragih Garingging

  • Gelar: Raja Raya Namabajan (Raja ke-14 Kerajaan Raya)

  • Lahir: 1828 di Sinondang, Pematang Raya

  • Ortu: Tuan Jinmahadim Saragih Garingging dan Puang Ramonta boru Purba Dasuha

  • Perjuangan: Memimpin perang melawan kolonial Belanda dengan strategi militer kuat dan aliansi

  • Julukan: Napoleon der Bataks (Napoleon-nya orang Batak)

  • Wafat: Juli 1891 di Pematang Raya

  • Warisan: Simbol perlawanan rakyat Batak Simalungun terhadap kolonialisme Belanda

(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved