TRIBUN WIKI
Ending A Hundred Memories, Drama Korea yang Mengaduk Perasaan Penonton
Drama Korea "A Hundred Memories" (2025) bercerita tentang kisah persahabatan dan cinta segitiga yang terjadi di era 1980-an.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,- Drama Korea JTBC, A Hundred Memories (백번의 추억), baru saja menamatkan 12 episodenya dengan akhir yang mengharukan sekaligus memuaskan.
Di tengah badai trending topic yang mengulas klimaks cinta segitiga antara Go Young-rye (Kim Da-mi), Seo Jong-hee (Shin Ye-eun), dan Han Jae-pil (Heo Nam-jun), sebuah pertanyaan yang lebih dalam muncul: Mengapa happy ending ini terasa begitu mahal dan berharga?
Bukan sekadar kisah cinta yang berlabuh, ending A Hundred Memories adalah kapsul waktu emosional yang menunjukkan betapa kerasnya perjuangan para pemuda di era 1980-an.
Baca juga: Sinopsis The Murky Stream, Drama Korea Berlatar Sejarah dan Aksi Balas Dendam
Saat itu, untuk meraih sesuatu, mereka harus berusaha sekuat mungkin.
Berbeda dengan generasi sekarang yang mungkin terasa sederhana.
Artikel ini akan membedah ending A Hundred Memories, yang banyak menyita perhatian publik, khususnya para pecinta drama Korea.
1. Biaya 'Happy Ending': Luka yang Lebih Berharga dari Cinta
Happy ending yang diterima Young-rye dan Jae-pil diakhiri dengan adegan pernikahan, kepastian kuliah, dan kehidupan yang lebih stabil, bukanlah hasil dari takdir romantis semata.
Kebahagiaan mereka didapatkan melalui sebuah pengorbanan fisik yang sangat nyata, penikaman Young-rye di panggung Miss Korea.
Jika artikel lain hanya melihatnya sebagai plot twist dramatis, kita akan melihatnya sebagai "biaya masuk" menuju kedewasaan.
Baca juga: Sinopsis dan Fakta Unik Seputar Drama Korea Genie Make a Wish
Young-rye, yang sepanjang drama digambarkan sebagai sosok gigih namun sensitif, harus rela terluka parah demi menyelamatkan Jong-hee, sahabat yang sempat menjadi "rival" utamanya.
Tindakan heroik ini secara definitif menutup konflik cinta segitiga mereka.
Pengorbanan ini mengirimkan pesan kuat dalam hidup, terutama di tengah kerasnya perjuangan tahun 80-an, persahabatan yang sesungguhnya harus diuji dengan nyawa, bukan sekadar air mata.
Luka Young-rye di panggung megah itu menjadi monumen pengorbanan, menandakan bahwa ia dan Jae-pil tidak hanya bersatu karena perasaan, tetapi karena mereka melewati api ujian moral dan emosional yang dipicu oleh konflik persahabatan mereka.
Baca juga: 4 Fakta Seputar Drama Bon Appétit Your Majesty yang Lagi Trending di Kalangan Pecinta Drakor
Kebahagiaan mereka pun terasa tidak murahan.
2. Resolusi Jong-hee: Menemukan Keluarga, Bukan Pasangan
Karakter Seo Jong-hee seringkali berada di persimpangan yang paling sulit.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/A-Hundred-Memories.jpg)