TRIBUN WIKI

Mengenal Wilayah Barus, Kota Tua Saksi Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air

Kota Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, jadi tempat pertama masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi.

Editor: Array A Argus
PWMU/Kompas.com
Kompleks Makam Mahligai, kompleks makam tua di Barus. Salah satu nisan berangka tahun 48 Hijriyah atau 661 Masehi. 

Proses penyebaran Islam di Barus tidak berlangsung secara agresif, tetapi melalui proses akulturasi budaya dan harmonis.

Islam masuk ke dalam sendi–sendi kehidupan masyarakat Barus melalui adaptasi dengan tradisi lokal agar tidak menimbulkan resistensi.

Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, menyiram pusaka Syekh Muazzam Syah yang terletak di Komplek Makam Mahligai, Kota Barus, Tapanulitengah, Rabu (28/2/2018).
Calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, menyiram pusaka Syekh Muazzam Syah yang terletak di Komplek Makam Mahligai, Kota Barus, Tapanulitengah, Rabu (28/2/2018). ()

Baca juga: Sejarah Hamparan Perak, Kampung yang Dibuka Datuk Setia Raja Tahun 1823

Para ulama yang tinggal di Barus menjadi pendidik dan penyebar agama, sekaligus menjadi mediator sosial yang memperkenalkan nilai-nilai Islam ke dalam hukum adat, pendidikan dan kebudayaan masyarakat setempat.

Bermula di Barus, ulama melanjutkan penyebaran agama Islam ke wilayah pedalaman Sumatera dan penjuru Nusantara.  

Mereka membawa ajaran agama Islam dan membangun jaringan keilmuan yang luas. 

Bukti Arkeologis

Sejumlah bukti arkeologis memperkuat posisi Barus sebagai tempat masuknya Islam ke Indonesia.

Penemuan nisan-nisan kuno yang bertuliskan kaligrafi Arab di kompleks pemakaman Mahligai dan Papan Tinggi menjadi satu diantara indikator utama.

Baca juga: Sejarah Bangunan Balai Kota Lama Medan yang Kini Jadi Hotel Grand City Hall Medan

Sebuah nisan tertua di Mahligai mencatat tahun 48 hijriah ( 661 Masehi ), yang menandakan Islam sudah berada di Barus kala itu. 

Selain adanya bukti dari tilisan di nisan tua, ada juga makam sejumlah ulama seperti syekh Rukuddin, Syekh Zainal Abidin Ilyah Syamsudin, dan Imam Khatib Muddah.

Bukti-bukti inilah yang memperkuat bahwa dakwah Islam memang menyebar dari kawasan Barus.

Bukti lain yang bisa kita saksikan hingga saat ini adalah pembangunan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara yang diresmikan pada 24 Maret 2017 oleh Presiden Joko Widodo.

Tugu ini juga menjadi simbol penghargaan untuk para ulama yang menyebar agama Islam awal di Nusantara.

Baca juga: Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Berdiri Satu Abad yang Dilaporkan Ambruk

Ulama yang Mendakwahkan Islam di Barus

Satu diantara ulama terkemuka yang menyebarluaskan agama Islam di Barus adalah Syekh Papan Tinggi, yang juga dikenal dengan nama Syekh Mahmud Al-Mutahzam.

Dilansir dari laman Universitas Wira Buana, Syekh Mahmud Al-Mutahzam dari Yaman dan datang ke Barus sekitar abad ke-7 Masehi.

Awalnya Syekh Mahmud tertambat di Barus akibat kapal yang ia naiki salah arah saat hendak berlayar ke Samudera Pasai.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved