TRIBUN WIKI
Masjid Lama Gang Bengkok, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Medan
Masjid Lama Gang Bengkok di Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan berdiri sejak tahun 1874.
Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Selain membangun kerajaan bisnis, Tjong A Fie juga dikenal sebagai dermawan yang aktif berkontribusi kepada masyarakat Medan dengan mendirikan berbagai tempat ibadah dan fasilitas umum, termasuk Masjid Lama Gang Bengkok, Masjid Raya Al-Mashun, Istana Maimoon, gereja, kuil Buddha dan Hindu, serta rumah sakit Tionghoa pertama di Medan.
Tjong A Fie juga berperan dalam pembangunan infrastruktur seperti jembatan dan jaringan kereta api, yang mendukung kemajuan kota Medan pada masa itu.
Rumah kediamannya kini menjadi museum yang menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Medan.
Baca juga: Sejarah G30S PKI, Kisah Kelam yang Menewaskan Sejumlah Jenderal TNI
Berawal dari Musala Kecil
Keberadaan bangunan Masjid Lama Gang Bengkok berawal dari sebuah musala kecil yang ada di Gang Bengkok.
Karena keberadaannya sangat penting bagi umat Islam, pihak terkait kemudian memutuskan untuk membangun masjid di sana.
Selain peran dari Tjong A Fie, pihak yang ikut terlibat dan berperan penting dalam pembangunan Masjid Lama Gang Bengkok adalah Syeikh Muhammad Yacob (ulama Mandailing) dan Mufti Syeikh Hasan Maksum.
Keduanya mendukung penuh pembangunan Masjid Lama Gang Bengkok, yang masih bisa disaksikan masyarakat hingga saat ini.
"Jadi, dulu itu ini jalan sempit dan gangnya bengkok, makanya dinamakan Masjid Lama Gang Bengkok. Tapi sekarang jalannya sudah diperbesar," kata Haji Muchlis Tanjung kala itu.
Baca juga: Sejarah Siantar Hotel, Saksi Bisu Kota Siantar Sejak Masa Kolonial
Corak Beragam Budaya
Masjid Lama Gang Bengkok memiliki arsitektur yang unik.
Masjid ini memiliki corak beragam budaya.
Arsitekturnya menggabungkan gaya Melayu, Persia, dan Tionghoa.
Bila dilihat dari bagian atap masjid yang melebar dan melengkung, maka ini menunjukkan simbol seperti kelenteng.
Kemudian, dari corak yang menonjolkan kuning dan hijau, tak lain mewakili budaya atau menonjolkan masyarakat Melayu dan Islam.
Baca juga: 10 Masjid Tertua di Indonesia yang Menjadi Sejarah Perjalanan Islam di Nusantara
Seiring berjalan waktu, Masjid Lama Gang Bengkok mulai direnovasi.
"Kalau dari yang lain gak ada diubah, hanya pintu saja. Karena dulu pintunya masih kayu, sementara untuk atap dan yang lain-lain tidak. Tapi kami lakukan penambahan perluasan bangunan," ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Suasana-Masjid-Lama-Gang-Bengkok-salah-satu-bukti-sejarah-yang-penuh-toleransi.jpg)