TRIBUN WIKI

Tuntunan dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total yang Merupakan Sunnah Muakkad

Sholat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik gerhana matahari atau gerhana bulan.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Pinterest
SALAT- Ilustrasi seorang pria saat melaksanakan salat. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pada 7 September 2025 nanti, masyarakat Indonesia dapat menyaksikan fenomena alam gerhana bulan total atau blood moon.

Fenomena ini dapat disaksikan dengan mata telanjang, dengan catatan jika cuaca sedang bagus.

Bagi umat Islam, fenomena alam seperti ini dimaknai sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.

Oleh karenanya, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat gerhana.

Baca juga: Waktu yang Tepat untuk Melihat Gerhana Bulan Total atau Blood Moon 7 September 2025

Salat gerhana merupakan sunnah muakkad, atau sunnah yang dianjurkan.

Adapun dalil pelaksanaan sholat gerhana bulan total ini merujuk pada apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad S.A.W.

Pelaksanaan sholat gerhana ini tidak hanya dilaksanakan pada gerhana bulan total saja, tapi juga saat gerhana matahari terjadi.

Namun, Rasulullah menegaskan, bahwa fenomena gerhana ini tidak ada kaitannya dengan kematian.

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk melaksanakan salat sunnah ketika gerhana terjadi.

Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025, Lakukan Salat Kusuf

GERHANA BULAN- Ilustrasi gerhana bulan total atau blood moon dengan warna merah menyala.(Pinterest/Pixabay)
GERHANA BULAN- Ilustrasi gerhana bulan total atau blood moon dengan warna merah menyala.(Pinterest/Pixabay) (Pinterest/Pixabay)

Dalil sholat gerhana

Dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, dasar syar‘i shalat gerhana matahari dan gerhana bulan ditunjukkan oleh sejumlah hadis, antara lain,

عن عَائِشَةَ أَنَّ الشَّمْسَ خَسَفَتْ على عَهْدِ رسول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَبَعَثَ مُنَادِيًا الصَّلاَةَ جَامِعَةً فَتَقَدَّمَ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ في رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعِ سَجَدَاتٍ [رواه البخاري واللفظ له ، ومسلم ، وأحمد

Artinya: Dari Aisyah (diriwayatkan) bahwa pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, maka ia lalu menyuruh orang menyerukan “ash-shalatu jami‘ah”. Kemudian beliau maju, lalu mengerjakan salat empat kali rukuk dalam dua rakaat dan empat kali sujud [HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad].

عن أبي مَسْعُودٍ قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ من الناس وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فإذا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا فَصَلُّوا [رواه البخاري ومسلم

Artinya: Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda: Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan salat [HR al-Bukhari dan Muslim].

Baca juga: Gerhana Matahari Total 2 Agustus yang Menyebabkan Bumi Gelap, Ini Wilayah Terdampak

Hadis pertama merupakan sunnah fikliah yang menggambarkan perbuatan Rasulullah saw melakukan shalat saat terjadinya gerhana. Hadis kedua merupakan sunnah kauliah yang berisi perintah Nabi saw untuk melakukan shalat pada saat terjadinya gerhana.

Niat Salat Gerhana Bulan

Dalam bahasa Arab:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا / مَأمُومًا لله تَعَالَى

Bacaan Latin:

Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ

Artinya:

"Saya niat shalat sunnah gerhana Bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Baca juga: Daftar 16 Negara yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari 2 Agustus, Ini Tips Aman untuk Melihatnya

SALAT GERHANA- Ilustrasi seorang pria muslim saat melaksanakan salat gerhana bulan.(Pinterest/Yosef)
SALAT GERHANA- Ilustrasi seorang pria muslim saat melaksanakan salat gerhana bulan.(Pinterest/Yosef) (Pinterest/Yosef)

Tata Cara Salat Gerhana

Salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, tanpa adzan dan iqamah. Dilaksanakan dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid. Urutan tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:

a. Imam menyerukan aṣ-ṣalātu jāmi‘ah.

b. Takbiratulihram.

c. Membaca doa iftitah.

d. Membaca taawuz, basmalah lalu membaca surah al-Fatihah dan surah panjang* dengan jahar.

e. Rukuk, dengan membaca tasbih yang lama.

f. Mengangkat kepala dengan membaca sami‘allāhu li man ḥamidah, makmum membaca rabbanā wa lakal-ḥamd.

g. Berdiri tegak, lalu membaca al-Fatihah dan surah panjang* tetapi lebih pendek dari yang pertama.

h. Rukuk, sambil membaca tasbih yang lama tetapi lebih singkat dari yang pertama.

i. Bangkit dari rukuk dengan membaca sami‘allahu li man hamidah, rabbana wa lakal-hamd.

j. Sujud.

k. Duduk di antara dua sujud.

l. Sujud.

m. Bangkit dari sujud, berdiri tegak mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama tanpa membaca doa iftitah.

n. Salam.

o. Setelah salat, imam berdiri menyampaikan khutbah satu kali yang berisi nasihat serta peringatan terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah serta mengajak memperbanyak istigfar, sedekah dan berbagai amal kebajikan.

Baca juga: Fenomena Terjadinya Gerhana Bulan 14 Maret 2025, Apakah Bisa Dilihat di Indonesia?

Keutamaan Salat Gerhana Bulan

Ada beberapa keutamaan salat gerhana bagi umat Islam.

Baca juga: 21 Desember Memperingati Hari Apa? Ternyata Ada Peringatan Soal Fenomena Alam

  • Salat gerhana bulan merupakan bentuk pengakuan atas tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam semesta.
  • Melaksanakan salat ini menunjukkan iman kepada kekuasaan Allah atas seluruh makhluk dan peristiwa alam.
  • Rasulullah SAW menganjurkan shalat gerhana sebagai bentuk doa, ketakwaan, dan permohonan ampun.
  • Dalam hadits disebutkan bahwa gerhana bukan karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi sebagai tanda dari Allah untuk mengingat kebesaran-Nya, maka disunnahkan untuk berdoa, shalat, dan bersedekah.

Penjelasan Ilmuan

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, gerhana bulan total (GBT) kerap disebut blood moon atau bulan merah darah.

Alasannya, karena ketika fenomena ini terjadi, bulan menunjukkan warna cerah menyala.

“Disebut demikian karena saat gerhana, bulan tertutup bayangan Bumi. Namun bulan tidak pernah benar-benar gelap total,” ujar Thomas, Rabu (3/9/2025) dikutip dari Kompas.com.

Super blood moon, gerhana bulan total akan terjadi 28 Juli 2018 nanti. (Hoaxorfact.com)
Super blood moon, gerhana bulan total akan terjadi 28 Juli 2018 nanti. (Hoaxorfact.com) (Hoaxorfact.com)

Baca juga: Daftar 16 Negara yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari 2 Agustus, Ini Tips Aman untuk Melihatnya

Fenomena gerhana bulan total adalah kejadian alam astronomi di mana Bulan berada dalam bayangan inti (umbra) Bumi secara keseluruhan.

Hal ini terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat berada dalam satu garis lurus yang sama (sejajar), dengan Bumi di tengah, sehingga sinar Matahari tidak mampu menyinari permukaan Bulan secara langsung.

Saat gerhana bulan total, seluruh permukaan Bulan tertutup oleh bayangan umbra Bumi, sehingga Bulan tampak gelap dan berubah warna menjadi merah tembaga atau kemerahan yang sering disebut dengan istilah "Bulan Darah" (Blood Moon).

Warna merah ini disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi, yang menyaring sebagian besar cahaya biru dan memungkinkan cahaya merah mencapai Bulan.

Baca juga: Hari Ini Ada Gerhana Matahari di Pengujung Ramadan 2024, Ini Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Khusuf

Gerhana bulan total bisa berlangsung selama sekitar satu hingga dua jam, melewati berbagai fase mulai dari Bulan mulai memasuki bayangan penumbra, memasuki umbra, puncak gerhana total, hingga keluar dari bayangan tersebut.

Fenomena ini dapat diamati dari wilayah Bumi yang sedang mengalami malam hari pada saat gerhana berlangsung dan bisa dilihat dengan mata telanjang tanpa alat pelindung khusus.

Secara ilmiah, gerhana bulan total adalah demonstrasi yang nyata dari hubungan dan gerak relatif antara Matahari, Bumi, dan Bulan dalam tata surya kita.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved